Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rejeki Imlek 2024, Ditraktir Bakso oleh Orang yang Baru Kenal

12 Februari 2024   11:34 Diperbarui: 12 Februari 2024   20:17 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di Pahlawan Street Center (PSC) Kota Madiun (dokpri)

Libur Imlek 2024, sayang untuk dilewatkan. Dasarnya aku suka traveling, maksudnya keliling-keliling berpetualang mengunjungi tempat-tempat menarik. 

Tidak harus pergi ke tempat yang jauh, yang penting ada tujuan yang menarik untuk dikunjungi.

Salah satu tujuan untuk bersantai dan mencari ide ada di Pahlawan Street Center atau PSC Kota Madiun.

Suasana trotoar di PSC Madiun, bersih dan nyaman banyak tempat duduk yang bisa diakses bebas untuk istirahat (dokpri)
Suasana trotoar di PSC Madiun, bersih dan nyaman banyak tempat duduk yang bisa diakses bebas untuk istirahat (dokpri)

Ruang publik yang penuh miniatur ikon berbagai negara ini selalu terlihat bersih dan nyaman untuk nongkrong.

Nongkrong enaknya bersama teman, sahabat, saudara, pasangan, atau ramai-ramai. Tapi kalau nongkrong untuk mencari ide, sendirian tentu pilihan yang paling tepat.

Puas berkeliling PSC, aku duduk di salah satu tempat duduk dengan payung peneduh. Suasana agak mendung, tapi justru membuat suasana nyaman.

Meski libur ini merupakan perayaan Imlek, di sini tidak terlihat dekorasi Imlek. Mungkin suasana Imlek dipusatkan di Klenteng, atau di festival kampung Pecinan jalan Barito. Di sanalah kemeriahan Imlek terasa.

Tapi festival kampung Pecinan itu baru dimulai pukul 15.00-21.00 wib.

Aku kembali mengakrabi gawai ku, mencermati setiap foto yang kubuat dan berbagai memori cerita yang terkandung di dalamnya.

Biasanya begitu aku menulis artikel, Berawal dari foto yang kuambil acak. Setiap ada momen yang menarik selalu kuambil. Suatu saat pasti bermanfaat.

"Permisi,Bu!"

"Monggo silakan!" Ada 2 orang ibu dan satu balita yang ikut duduk dibangku di bawah payung yang sama.

Pasangan besan yang kompak dan harmonis, bersama momong cucu yang sehat dan cerdas(dokpri)
Pasangan besan yang kompak dan harmonis, bersama momong cucu yang sehat dan cerdas(dokpri)

Tak lama ada Kang bakso mengantar pesanan bakso.

"Maaf, kami makan sendiri nih, Bu," Kata Bu Titik, begitulah beliau memperkenalkan diri.

"Momong cucu, ini Bu!" Kata Bu Romlah yang sedang menyuapi cucunya bakso.

"Nggih, Monggo dipun sekecakaken(silahkan dinikmati), Bu!" Jawabku.

Aku melanjutkan menulis artikel. Aroma bakso menggelitik hidung.

Penasaran kulirik baksonya, sepertinya enak.

Kucari Kang baksonya agak jauh, pengin pesan juga. Tapi mau tereak nggak enak. Mau beranjak lagi mager.

Akhirnya aku asyik menikmati jajanan yang kubeli di bunderan Serayu tadi.

Tiba-tiba Kang bakso datang membawa 2  mangkok bakso.

"Lho, kok 2?"

"Ini satu buat panjenengan, satunya buat ibunya!" Kata Bu Titik.

Aku barusan melongo saat Kang bakso menyodorkan semangkuk bakso ke hadapanku. Masih terkesima, pikirku, aku baru membatin mau pesan bakso kok tiba-tiba sudah dianterin.

Bakso(dokpri)
Bakso(dokpri)

Ternyata dipesanin sama Bu Titik. Tadinya aku pekewuh, tapi Bu Titik bilang, "santai saja Bu!" 

"Ayuk, silakan dinikmati!"

"Nggih, Bu. Terima kasih sekali!" Jadi ngerepotin.

"Nggak...!"

Ya sudah, kusyukuri saja niat baik dan ketulusan Bu Titik. Mungkin ini pertanda bagus, akan banyak rejeki yang menghampiriku di tahun naga kayu. Eh ..

Aamiin...kubatin sendiri, dan kuamini sendiri juga, hihihi ..

Lumayan, ternyata baksonya enak. Alhamdulillah.

"Bu Titik sama Bu Romlah teman? Saudara? Eh ..atau besan?" 

"Besan, Bu. Ini Dandi, cucu kami!"

"Wah, asyik kalau gitu. Besan yang rukun dan kompak, pasti keluarganya harmonis!"

"Iya, ini mamanya nggak libur, jadi saya yang momong," kata Bu Romlah.

"Bu Titik, sama Bu Romlah rumahnya berdekatan?"

"Enggak, saya depan 501," kata Bu Titik.

"Kalau Bu Romlah Nglames!"

"Lumayan jauh lho, Bu. Dari Jiwan ke Nglames. Pojok barat ke pojok timur!"

"Sudah biasa,Bu. Pokoknya kalau saya longgar, kita keluar bareng sambil momong cucu!"

"Wuihh keren, nih. Hubungan besan yang bisa diteladani."

Terlihat cucunya juga sehat dan pintar. 

"Cucunya umur berapa?" Saya bertanya pada Bu Romlah.

"Tuh, Dandi ditanya umur berapa?"

"Umurku 3 tahun!" Jawab Dandi dengan jelas dan berani tanpa malu.

Sepertinya dia memang anak cerdas yang berlimpah kasih sayang para Eyang Utinya.

Di halaman  PSC yg luas, dia asyik ngereyog katanya.

"Hokya...hokya...!

"Dandi suka reog ya?"

"Iya, suka lihat, juga suka ngereyog!"

"Kalau barongsai sudah pernah lihat?"

"Sudah!"

"Ceng..ceng.cengdungceng...!" Dandi menyuarakan suarai barongsai sekaligus meniru gerakan nya.

Ternyata anak ini sungguh cerdas dan paham, bahkan nyambung diajak bicara.

Pasti nantinya jadi anak yang cerdas.

Semoga sehat, Sholeh, menjadi laki-laki hebat yang disayang Allah, Dandi.

Salam buat Uti berdua, ya.  Terima kasih sudah ditemani dan ditraktir bakso. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun