Perayaan Imlek 2024 yang jatuh pada hari Sabtu, 10/2/2024 disambut meriah warga kota Madiun.
Sebelumnya, Festival kampung Pecinan sudah diadakan di jalan Barito sejak tanggal 8-10 Februari 2024 mulai pukul 15.00-21.00 wib.
Pukul 13.30 suara barongsai sudah mulai terdengar.
Pada pukul 14.00, pertunjukan akan dimulai dengan menggelar penampilan barongsai di halaman balai kota Madiun.
Setelah itu akan diberangkatkan untuk kirab melalui jalan pahlawan, jalan Cokroaminoto, kemudian berbelok ke jalan musi, dan finish di jalan Barito tempat festival kampung Pecinan digelar.
Di kampung Pecinan, barongsai akan kembali menggelar pertunjukan.
Untuk itu, sekarang kita saksikan dulu rombongan tari Liong dan Barongsai yang mulai memasuki halaman balai kota.
Tari Liong atau naga melambangkan kekuatan naga yang menggambarkan kekuatan historis naga yang luar biasa dan mempunyai martabat tinggi.
Bagi orang Thionghoa, naga dipercaya bisa membawa keberuntungan untuk masyarakat karena mempunyai kekuatan, martabat, kesuburan, kebijaksanaan dan keberuntungan (Wikipedia)
Naga yang terlihat seram menakutkan dan gagah berani, tapi penuh kebajikan.Â
Karena sifat naga inilah kemudian menjadikannya sebagai lambang lencana yang mewakili kekuasaan kekaisaran.
Dalam tarian naga ini, para pemain menggerakkan naga dengan tongkat yang menempel di badan naga.Â
Gerakan tongkat ini harus ritmis dan harmonis agar bisa meliuk-liuk sesuai gerakan para pemain.
Pertunjukan tari Liong dan barongsai ini biasa diadakan pada puncak perayaan Imlek atau tahun baru China.
Semoga perayaan Imlek ini memberi iklim yang lebih sejuk bagi kerukunan dan hubungan harmonis di antara semua pemeluk agama dan kepercayaan di Kota Madiun.
Anak-anak sangat menyukai pertunjukan ini. Mereka sengaja nengulurkan tangan agar ditarik barongsai.
Saat Pak Walkot Madiun tiba, masyarakat menyambut dengan mencuri kesempatan mengajak berjabat tangan.
Para penari liong dan barongsai berbaris di depan panggung kehormatan untuk menerima angpao.
Angpao dalam tradisi Thionghoa adalah uang hadiah yang dibagikan saat perayaan Imlek yang dibungkus dalam amplop berwarna merah.
Kata angpao berasal dari kata ang yang berarti merah dan pao yang berarti amplop.
Pemberian angpao ini sebagai bentuk atau simbol kepedulian dan berbagi kebahagiaan terhadap sesama, biasanya diberikan pada anak yang masih lajang, atau belum berkeluarga.
Setelah selesai melakukan pertunjukan, barongsai akan melakukan kirab yang diberangkatkan walikota dari depan gedung balai kota Madiun.
Dalam kirab ini juga dimeriahkan oleh grup drumband dan marching band dari SMPN 2 dan SMPN 6 Kota Madiun.
Biasanya setiap Sabtu sore diadakan parade senja yang diikuti sekolah -sekolah di Kota Madiun secara bergiliran. Kali ini adalah giliran SMPN 2 dan 6.
Sekitar pukul 15.00 kirab barongsai dan marching band diberangkatkan Pak Walkot Maidi ditandai berkibarnya mendera kotak-kotak bercorak hitam putih.
Kirab barongsai dan marching band ini akan berakhir di Festival kampung Pecinan jalan Barito.
Di situ Akan kembali dipertunjukkan kesenian barongsai yang merupakan akulturasi budaya Indonesia dan Thionghoa.
Di Festival kampung Pecinan, terdapat banyak lapak penjual makanan khas Thionghoa yang merupakan perayaan khas Imlek.
Kirab sudah diberangkatkan. Bagi yang ingin mengikuti, rutenya adalah Jl. Pahlawan, Jl. Cokroaminoto, Jl. Musi, Jl. Agus Salim , Jl. Citanduy barat dan berakhir di Jl. Barito.
Gong xi fat chai...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI