Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rahasia Asyik Makan Durian di Pinggir Sawah

9 Februari 2024   10:25 Diperbarui: 9 Februari 2024   17:25 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Durian semontok ini bijinya cuma sebesar biji mahoni. Bayangin...(dokpri)

Aku berhenti di pasar Dungus. Tiba-tiba kepengin makan durian.
Kl di pasar biasanya murah. Tp kualitas entah.

Kupilih yg paling besar dan utuh. Mungkin gak sampai limapuluh.

"Berapa,Bu? Tanyaku.
"Tiga lima!" Weh...lebih murah dari dugaaku.
"Pasnya berapa,Bu? Masih juga aku nawar.
"Pas!" Ibunya kekeuh.
"Biasanya 25 boleh, kataku iseng.
"Tambahin 2 ribu. Td belinya 25. Biar saya dapat untung.

Kl alpukatnya?"
Lima belas.
"Biasanya 10 ribu. Kataku msh nawar.
Nggak boleh.
Ya sudah, sekilo saja.
Jadinya berapa, Bu?
"42!"
"Empat puluh saja ya!"
Nggak boleh.
Ya udah. Ada uang pas Bu kembaliannya?
"Ada.
Okelah.
Duriannya dibelah sekalian, Bu. Mau saya cicipi.

Nggak bisa!
Ya sdh.
Okelah.

"Ketela sama manggisnya sekalian,Bu!"

"Lha nanti yang makan siapa, wong saya cuma sendiri?"

"Begitu ya, Bu? Semoga selalu sehat ya,Bu. Terima kasih sudah dilarisi!"

"Sama-sama. Terima kasih doanya juga, Bu!"

Sampai di perjalanan, aku berhenti di pinggir sawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun