"Penghijauan, Pak. Menanam pohon aren dan Pucung di lokasi jalan baru!"
"Oh, begitu. Terima kasih Pak!" Kami turun dulu!" Kata Ayah.
"Monggo,Pak! Silakan!"
Warga sekitar menyambut dengan ramah santun.Â
Kami menuruni tangga yang basah sedikit berlumpur. Harus hati-hati, kalau tidak ingin terpeleset.
Sesekali berpapasan dengan warga yang baru selesai kerja bakti. Kami saling menyapa.
Ada juga yang mengajak bersalaman dan sedikit mengobrol. Ternyata ada yang mengenal orang yang sama, temannya Ayah.
Setelah ngobrol sejenak, Aku dan ayah melanjutkan perjalanan menjelajah hutan pinus Nongko Ijo.
Hutan milik  perhutani ini cukup luas. Suasananya lengang meski hari minggu. Mungkin karena kami datang masih cukup pagi.