Sedang ayah memilih bakso campur komplet.
Ada 6 butir bakso yang lumayan besar, sebesar bola bekel. Terdiri dari bakso halus dan bakso kasar.Â
Pelengkapnya ada bakso tahu, pangsit goreng, pangsit rebus dan mie kuning.
Saos, sambal dan kecap tersedia di meja, bebas mengambil sendiri sesuai selera.
Ada juga lontong. Kalau berminat silakan menambahkan sendiri. Tapi porsi baksonya sudah lumayan banyak, jadi aku tidak tambah lontong.
Apalagi ini bukan jam makan siang. Bakso jadi menu selingan. Kalau jadi menu makan siang, aku biasanya menambahkan lontong. Biyuh...makanku ternyata banyak, ya. Hehehe..
Yuk kita cicipi saja langsung.
Baksonya  enak. Enak banget . Kekenyalannya pas. Kenyal tapi empuk. Aku berani bilang, bakso Istiroso adalah salah satu bakso terenak di kota Madiun dengan harga relatif murah.Â
Bener, nggak ngecap! Tapi aku tetap menambahkan kecap, karena itu kesukaan ku.
Tak salah deh, bakso pilihan ayah ini. Istiroso ! Pandai pilih istri juga. Eh...apa hubungannya, ya! Hihihi .
Iyalah, namanya kan sama dengan aku. Baksonya pun enak. Mantap pokoknya.
Tak heran biasanya depot bakso ini biasanya dipenuhi pengunjung.