Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menikmati Fasilitas dan Investasi di Ketinggian Bromo

14 Januari 2024   10:34 Diperbarui: 19 Januari 2024   19:22 2246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pick up telah penuh. Padahal ini adalah angkutan pertama sesuai grupku, grup A.

"Ikut angkutan berikutnya saja, itu yang sudah siap berangkat!"

"Siap, Pak!" Ayah mengajakku mencari angkutan lain.

"Tapi ikut ini nggak papa, Pak. Di depan saja!" Kata Pak Slamet. Sopir merangkap guide, merangkap leader grup A.

"Berdua, bisa Pak? Ini sama istri saya!"

"Bisa. Ayo masuk,langsung berangkat!"

"Siap, Pak. Terima kasih!"

Ayah langsung masuk ke pick up, di depan. Aku langsung menyusul. Pintu ditutup. Kita segera berangkat, menuju titik kumpul di Masjid Bank Syariah Indonesia (BSI) di Pananjakan, Tosari.

Pickup shuttle grup A menuju titik kumpul di Masjid Bank Syariah Indonesia (BSI)( Foto : Nofila Andrianto)
Pickup shuttle grup A menuju titik kumpul di Masjid Bank Syariah Indonesia (BSI)( Foto : Nofila Andrianto)

Sampai di lokasi titik kumpul, aku begitu takjub melihat megahnya Masjid Bank Syariah Indonesia (BSI) yang ada di ketinggian Bromo kira-kira 2800 m dpl.

Hawa dingin masih bertahan, dan kabut masih bertahta. Masjid di ketinggian ini sungguh investasi dunia akhirat yang tidak boleh disepelekan.

Tempat ibadah yang megah ini tentu menjadi fasilitas  dan investasi yang menarik di Pananjakan, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Adanya Masjid ini tentu memudahkan pengunjung muslim yang ingin menunaikan ibadah shalat.

Selain investasi akhirat, banyaknya giat yang dipusatkan di Masjid BSI ini merupakan investasi jangka panjang dan berkelanjutan untuk anak cucu kita.

Bertemu Mbak Riami, sesama kompasianer yang juga ikut kegiatan aksi tanam bareng 9500 Cemara gunung dan 200 bibit edelweis (dok Riami)
Bertemu Mbak Riami, sesama kompasianer yang juga ikut kegiatan aksi tanam bareng 9500 Cemara gunung dan 200 bibit edelweis (dok Riami)

Dalam kesempatan tersebut, akan diadakan giat aksi tanam bareng 9500 Cemara gunung dan 200 bibit edelweis. Sebagian telah ditanam di sekitar pos Cemara lawang.

Di samping bertemu peserta giat aksi tanam bareng dari berbagai daerah, saya senang sekali bisa jumpa darat dengan Mbak Riami yang juga seorang kompasianer.

Mbak Riami datang bersama komunitas pendaki yang sudah biasa menjelajah gunung. Senang mendengar ceritanya ngechamp di taman edelweis dan keseruannya bersama komunitasnya.

Aksi tanam bareng ini merupakan investasi untuk pelestarian alam yang hasilnya bisa dinikmati anak cucu kelak.

Relawan Aksi Tanam Bareng berkumpul di titik kumpul Masjid BSI, Pananjakan (dokpri)
Relawan Aksi Tanam Bareng berkumpul di titik kumpul Masjid BSI, Pananjakan (dokpri)

Lokasi penanaman ada di lahan bekas terbakar di TNBTS saat terjadi insiden prewedding yang membakar lahan di kawasan Bromo.

Investasi masa depan Pelestarian Alam ini banyak manfaat nya, antara lain:

1. Memberi ketersediaan oksigen yang cukup di sekitar lokasi 

2. Menyediakan pohon peneduh saat musim kemarau.

3. Menjadi tempat keberlangsungan kehidupan ekosistem.

4. Menjadi tempat hidup satwa liar.

5. Mencegah erosi di lahan yang mempunyai kemiringan cukup ekstrim.

6. Mendukung ketersediaan dan penyimpanan air tanah.

7. Melestarikan flora yang dilindungi seperti bunga edelweiss.

Edelweis hasil Budi daya di halaman masjid Bank Syariah Indonesia (BSI) di Pananjakan, Tosari (dokpri)
Edelweis hasil Budi daya di halaman masjid Bank Syariah Indonesia (BSI) di Pananjakan, Tosari (dokpri)

Dari halaman Masjid BSI ini juga bisa disaksikan keindahan gunung Bromo. Biasanya tempat ini menjadi favorit wisatawan untuk menyaksikan indahnya sunrise dari Pananjakan.

Sayangnya, saat itu suasana mendung dan sedikit gerimis, sehingga keindahan Bromo yang menakjubkan itu tertutup kabut tebal 

Aku hanya berkesempatan mengintip pucuk Bromo yang tertutup kabut.

Sayang sekali, keindahan Bromo tertutup kabut (dokpri)
Sayang sekali, keindahan Bromo tertutup kabut (dokpri)

Aksi tanam bareng telah terlaksana seminggu yang lalu. Semoga giat itu bisa menjadi investasi berharga bagi anak cucu kelak.

Seperti kata salah satu sahabat dalam aksi tanam bareng, investasi itu tidak sekedar menanam, tapi harus diikuti dengan aksi lain.

 Aksi yang harus dilakukan untuk menjaga investasi ini adalah :

1. Tandur (menanam)
2. Ngrawat(merawat)
3. Njogo(memelihara)
4. Nyulam(menyulami jika ada yang mati)

Semoga investasi di Puncak Bromo itu memberikan fasilitas dan harta tak ternilai untuk pelestarian alam bagi keberlangsungan hidup anak cucu kita kelak. 

Semoga Allah meridhoi dan melimpahkan rahmatnya pada tujuan dan giat mulia ini. Aamiin.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun