Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bubur Sumsum untuk Ibu dan 7 Menu Pasien Hemodialisis

17 Januari 2024   19:03 Diperbarui: 18 Januari 2024   12:59 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ibu, sarapan dulu,ya!"

Ibu melirik bubur sumsum yang kubuat. 

Kuletakkan sari wortel yang kuparut dan kusaring airnya. Maklum, tidak ada blender. Jadi kucoba memarut wortel dan menyaringnya. Kutambahkan sesendok madu untuk menambah citarasa.

"Disuapin ya,Bu!" 

"Ibu makan sendiri saja. Masih bisa, kok!" 

Kulihat ibu agak enggan menyuap bubur sumsum yang kubuat. Mungkin kincaunya terlalu encer.

"Ibu pengin bubur sumsum yang panas-panas ditaburi gula merah yang diiris halus,"

" Terus nanti gulanya meleleh, jadinya cantik bubur sumsumnya. Sepertinya lezat banget. Yang ini sudah dulu ya, Ibu rasanya mual!"

Baca juga: Secangkir Kopi Jago

 Kata Ibu menyudahi suapan bubur yang hanya dinikmati beberapa sendok.

Aku hanya meringis. Tadi buburnya kubuat sendiri, dan gulanya kucairkan seperti kincau. Jadi bubur sumsumnya seperti bubur disiram kuah. Mungkin ibu kurang berkenan dan tidak berselera.

"Ini dari wortel?" Tanya ibu seperti menahan diri untuk tidak muntah.

"Iya,Bu!" Kata Bu dokter, wortel bagus untuk pasien Hemodialisis!"

"Owh!" Ibu menyesap sari wortel yang kubuat, dengan enggan. Aku menatap ibu prihatin. Untuk pasien cuci darah atau Hemodialisis, mengkonsumsi makanan serba salah.

Makanan yang bagi orang normal merupakan menu sehat seperti buah dan sayur, justru menjadi pantangan bagi pasien Hemodialisis.

Untuk mencukupi nutrisi, dokter menyarankan susu formula yg khusus untuk pasien Hemodialisis.

Bubur Sumsum dan telur ayam (dokpri)
Bubur Sumsum dan telur ayam (dokpri)

Hemodialisis atau bahasa umumnya cuci darah adalah  prosedur membersihkan darah dari limbah-limbah metabolisme tubuh,  menggunakan alat cuci darah yang disebut  hemodialyzer.

(rsudblora.blorakab.go.id)

Darah kotor akan dialirkan ke dalam hemodialyzer, setelah bersih akan dikembalikan ke tubuh pasien.

Sebenarnya, secara alami darah kotor bisa  dibersihkan oleh ginjal terus menerus.

 Tetapi saat ginjal bermasalah, maka diperlukan prosedur Hemodialisa, sebab apabila darah kotor tidak dibersihkan, bisa memicu masalah kesehatan bahkan mengakibatkan kematian.

Pasien Hemodialisis, biasanya disarankan atau bahkan diwajibkan untuk diet.

Menurut www.alodokter.com, 

Selama menjalani prosedur cuci darah, pasien Hemodialisis dianjurkan untuk banyak mengonsumsi protein,tapi membatasi asupan kalium, fosfor, dan garam.

Sejak menjadi pasien Hemodialisis, ibu dilarang dokter mengonsumsi buah dan sayuran.

Buah yang paling dilarang adalah pisang, karena sangat tinggi kandungan kaliumnya 

Sedang sayuran yang dilarang adalah sayuran hijau. Sedang sayuran seperti wortel dan kol boleh dikonsumsi dengan memasaknya sampai matang betul, dan air rebusannya dibuang.

Pasien  Hemodialisis juga dianjurkan untuk membatasi asupan cairan karena ginjal sudah tidak mampu menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan baik.

Dikutip dari renalteam.org/

Pasien Hemodialisis dianjurkan untuk menghindari makanan dengan kandungan garam cukup tinggi seperti :

-makanan kalengan

-mie instan

-aneka  keripik

-kerupuk.

Sedang menurut hellosehat.com, berikut ini adalah 7 makanan yang boleh dikonsumsi pasien Hemodialisis, yaitu :

1. Putih telur

Putih telur yang tinggi protein, sangat bagus untuk penderita Hemodialisis.

2. Dada ayam tanpa kulit

Dada ayam yang segar, bukan olahan sangat bagus untuk pasien Hemodialisis, karena tinggi protein, tapi rendah kandungan fosfor dan natriumnya 

3. Ikan

Ikan air tawar yang mengandung asam lemak omega3 sangat bagus untuk penderita Hemodialisis karena relatif rendah kandungan fosfor nya, tapi tinggi protein.

4. Buah anggur

Buah anggur  tinggi vitamin C dan flavonoidnya, sehingga dapat mengurangi peradangan, termasuk pada ginjal.

Buah anggur juga rendah natrium dan fosfor yang aman untuk ginjal.

5. Paprika

Paprika kaya vitamin A, yang penting untuk menaikkan sistem imun, tetapi rendah kalium sehingga aman untuk pasien Hemodialisis.

6. Kembang kol

Kembang kol kaya akan vitamin C, folat dan vitamin K.

Kembang kol juga bisa menggantikan kentang karena kandungan kaliumnya lebih rendah.

7. Bawang Bombay 

Bawang Bombay bisa memberikan aroma dan citarasa untuk melezatkan menu pasien Hemodialisis dengan aman.

Ibu telah berpulang ke Rahmatullah setelah menjalani cuci darah sekitar 6 bulan lamanya, setahun yang lalu.

Data terakhir sebenarnya kondisi ibu membaik,bahkan menurut dokter sangat baik.

 Frekuensi nya sudah dikurangi menjadi  seminggu sekali, setelah sebelumnya seminggu 2 kali.

Diharapkan semakin jarang menjadi 2 Minggu sekali, 1 bulan sekali, bahkan mungkin bisa bebas cuci darah. Begitu penjelasan dokter 

Tapi ternyata ada komplikasi penyakit lain yang masih harus dicek kembali, dan belum ditemukan.

Takdir berkata lain. Setelah 2 kali koma, akhirnya terakhir di rumah sakit,  kondisi ibu semakin buruk meski tes covid saat itu dinyatakan negatif.

Seminggu di rumah sakit, Ibu meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Semoga Allah mengampuni segala dosa -dosanya dan menerima segala amal baiknya.

Alfatihah untuk Ibu.

 

Daftar referensi:

https://rsudblora.blorakab.go.id/hemodialisa

https://www.alodokter.com/cuci-darah-ini-yang-harus-anda-ketahui

https://renalteam.org/patient-education/4-aturan-pemberian-makanan-untuk-pasien-cuci-darah

https://hellosehat.com/urologi/ginjal/makanan-untuk-pasien-cuci-darah/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun