Ada secangkir Kopi Jago di Seberang Patung Merlion Kota Madiun. Mengurai hikmah tahun 2023.
Aroma kopi menguar sementara asapnya mengebul.
Memberi kehangatan dan rasa nyaman dalam setiap sesapan.
Pelan, namun ada kepuasan tak tergantikan.
Langit menangis, menurunkan butir-butir bening membasahi bumi.
Lalu lalang manusia sedikit terhenti.
Tapi kini, langit pelan-pelan tersenyum, menyibak awan mengintip jinggaÂ
Senja merona, membangunkan kembali semangat pedagang untuk menggelar lapak.
Senja merekah, menuntun langkah para pencari nafkah. Menyesap hikmah tahun 2023.
Malam menghitam, tapi pendar lampu mengirim asa dan harapan.
Menjelang tahun baru, semua berpacu, berharap langit selalu biru.
Jajaran tenda UMKM menyemai harapan, dalam lapak-lapak semarak.
Dia masih asyik memetik siter,
Menyuarakan intonasi melengking, meski tetap nyaman di kuping.
Lagunya tetap itu-itu saja.
Tapi Ia tak khawatir, karena pengunjung selalu berubah.
Datang dan pergi dari segala penjuru daerahÂ
Selalu saja ada yang menaruh rupiah, di atas topi yang terbalik dan sedikit basah.
Hujan barusan masih menyisakan tetesannya.
Iya tak peduli, hanya sedikit beringsut di emper toko besar.
Jari-jari nya masih gesit menari di atas senar. Entah kemarin, sekarang dan besok saat kalender telah berubah.
Secangkir kopi jago tinggal ampasnya. Adakah hikmah tahun 2023 tersemat di situ?
Hanya lukisan jago menghiasi cangkir seng yang abadi.
Tetap menempel setia dan tak berubah sepanjang waktu.
Besok tahun baru, apakah aku harus berubah?
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H