Sang abdi kemudian membuat wedang secang dan diletakkannya di bawah pohon tempat sang Raja bersemedi.Â
Wedang yang masih panas itu tidak ditutup agar cepat hangat dan siap diminum. Tapi  tiba-tiba kejatuhan bunga-bunga cengkih beserta tangkai dan daunnya, karena angin bertiup kencang.Â
Sang raja yang meminum wedang yang sudah tercampur itu, ternyata menyukai rasa minumannya.Â
Maka sejak saat itu, sang abdi setiap kali membuatkan minuman wedang secang, selalu  diberi tambahan bunga cengkih beserta tangkai dan daunnya.
Dalam perkembangannya, wedang uwuh tidak hanya terdiri dari kayu secang dan bunga cengkih beserta tangkai dan daunnya, tapi mendapat tambahan bubuk jahe, dan rempah-rempah lainnya seperti kayu manis dan kapulaga.
Wedang uwuh terdiri dari apa saja?
Saya mencoba mengamati satu pack wedang uwuh yang siap direbus. Ternyata terdiri dari:
1. Kayu secang
Serutan kayu secang inilah yang memberi warna merah pada wedang uwuh. Meski hanya beberapa serut, tapi daya warnanya sungguh menakjubkan. Mungkin di samping khasiat nya, kayu secang bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami.
2. Bunga cengkih, tangkai dan daunnya