Tapi jawaban penanya dan yang menjawab ini merupakan ide, gagasan, atau apa yang dilakukan dalam mengatasi permasalah yang dihadapi negara.
Bukan kuis yang jawabannya betul dan salah, tapi lebih ide, gagasan dan pelaksanaannya di lapangan.
Akan mubazir dan sayang sekali jika para kandidat justru membahas pertanyaan yang seharusnya tidak perlu dibahas (lagi).
Sehingga sarana untuk memaparkan visi dan misi justru tereliminasi karena pertanyaan yang sulit dimengerti dan dipahami, sehingga tidak bisa dijawab.
Di sini para kandidat dituntut juga untuk mempunyai kemampuan bertanya, sehingga mudah dipahami, dan bisa mendapatkan jawaban atau dijawab sesuai pertanyaan yang diajukan.
Tentunya kemampuan menjawab dan memahami pertanyaan juga, sehingga visi dan misi yang dipaparkan merupakan solusi dan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
Bukan pertanyaan ke selatan, jawaban ke timur dan berlari kencang, sehingga cepat sampai tapi tidak bertemu dengan jawaban nya.
Prof. Mahfudz MD di awal agak terbata-bata dalam menyampaikan visi dan misinya, tapi kemudian semakin tenang sampai debat hampir berakhir.Â
Dalam menjawab Pertanyaan tentang Carbon capture and storage (CCS), Prof. Mahfud MD memaparkan regulasi dengan langkah regulasi hukum secara umum, tapi dianggap tidak menjawab pertanyaannya, oleh Gibran Rakabuming Raka.
Sementara Gibran sendiri tidak bisa memaparkan regulasi nya karena dia sendiri tidak bisa menjelaskan apa itu carbon Capture and storage, dan malah membanggakan kalau dirinya berpengalaman menjadi walikota. Jadinya malah keluar dari jawaban regulasi carbon Capture and storage itu sendiri.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), carbon capture and storage adalah salah satu teknologi mitigasi pemanasan global dengan cara mengurangi emisi CO2 (karbon dioksida) ke atmosfer. Hal ini mungkin dianggap perlu regulasi khusus, terlepas dari langkah menyusun regulasi yang biasa dilakukan.