Gadis pembawa obor yang sebelumnya terselimuti.
Pelan-pelan tabir tersingkap.
Mungkinkah pariwisata berkelanjutan terwakili?
Patung Merlion, rumah eropa, Ka'bah, menara Eiffel, dan menyusul patung Liberty.
Kenapa justru Singapura, eropa, Arab,Perancis, Amerika yang unjuk gigi?
Ahay....jangan salah ya, ini untuk tujuan edukasi.
Ikon negara lain juga perlu dikenal dan dipelajari.
Aku menanti Patung Liberty.
Ikon baru di taman sumber wangi.
Ada kereta cepat jepang, dan taksi Korea.
Tapi ada juga andong dalam sejarah Madiun tempo Doeloe.
Aku menanti Patung Liberty.
Tapi foto jadul Madiun tempo Doeloe juga kusatroni.
Foto bangunan bersejarah peninggalan kolonial.
Tetap kokoh terjaga hingga kini dalam bingkai cagar budaya yang harus dikenal.
Aku menanti Patung Liberty.
Juga tersanding warisan kolonial Belanda.
Pabrik gula, rumah sakit, Bosbow, rumah residen, balaikota, pasar besar, semua juga jumawa.
Warisan sejarah yang tetap lestari dan harus dijaga.
Aku menanti Patung Liberty.
Bukan terpengaruh budaya barat dan keblinger sampai lupa budaya sendiri.
Paham, mengerti dan mencintai budaya sendiri itu luar biasa.
Tapi mengenal budaya bangsa lain dan negara tetangga juga mempertinggi martabat bangsa.
Aku menanti Patung Liberty .
Bukan untuk dibanggai, tapi untuk dimengerti.
Bergaul sejajar dengan bangsa dunia.
Itu ciri bangsa sopan yang berbudaya.
Aku menanti Patung Liberty.
Pelengkap ikon pengenal negara dunia.
Kini berjajar di kotaku.
Madiun yang semakin berkembang dan maju .
Aku menanti Patung Liberty.
Di tempat wisata yang dulu kumuh tak terjamah kini telah berubah.
Menjadi pusat wisata favorit warga dan pengunjung luar kota, bahkan kebanggaan.
Semoga lestari dan menjadi pengusung pariwisata berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI