Pertama kali berkunjung ke Ngrowo Bening Edupark saat berniat mencari makan siang di lokasi ini.Â
Masuk ke lokasi dengan gapura pintu masuk bertuliskan Ngrowo Bening Edupark, sedikit bertanya-tanya, berapa HTM tempat wisata ini, dan di dalam seperti apa.
Tapi seperti taman kota dan tempat  wisata di kota Madiun lainnya, tempat ini bisa diakses gratis. Tentunya ini merupakan previlese bagi semua orang yang ingin berwisata di Kota Madiun.
Tempat wisata gratis tapi terawat dan terjaga tentunya bisa mendukung pariwisata berkelanjutan.
Tempat wisata ini terus melakukan inovasi dan kreasi dengan menanam tanaman buah sayur maupun bunga bergantian, sehingga selalu menarik dan tidak membosankan.
Lokasinya di jalan Abdul Rahman Saleh. Tapi jika memakai alamat yang direkomendasikan google, ada di Jl. Jeruk No.2, Taman, Kec. Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63131.
Saat itu, terdapat rumah makan luas berbentuk joglo dengan tempat agak tinggi dan sekitarnya ada kebun sayur seperti terong, pare, pepaya, pisang, mentimun, yang bisa dibeli dan dipetik sendiri. Pertama kali datang ke sini, Rumah makan ini bernama Joglo Ngrowo, seingat saya.
Tapi saat sekarang kembali berkunjung, rumah makan ini terlihat lebih rimbun dan lantainya sejajar tanah di sekitarnya.Â
Namanya pun RM Tirto Ngrowo. Atau mungkin namanya memang sejak dulu RM Tirto Ngrowo, tapi karena dulu bentuk joglonya dominan, jadi yang tertinggal di ingatan saya justru Joglo Ngrowo. Hehehe..
Dari RM Tirto Ngrowo ini, bisa melemparkan pandangan jauh ke arah pintu masuk yang terlihat asri dengan 2 trembesi kembar. Membuat nyaman di hati, terasa sejuk dan asri.
Perlahan saya masuk ke RM Ngrowo Bening Edupark. Suasananya hening, tapi ternyata banyak pengunjung yang sudah menempati meja dan kursi antik berbahan kayu yang tersediaÂ
Sementara aroma nila goreng menggelitik hidung dan bereaksi pada perut.
Karena tidak terlihat pelayan RM, saya mencoba duduk di salah satu kursi yang tersedia.
Para pengunjung rata-rata berpasangan, sekeluarga, atau datang berombongan.
Berhubung yang duduk di kursi sebelah banyak laki-laki dan merokok, saya berdiri dan berusaha menikmati pemandangan sekitar dengan berjalan-jalan.
Di dekat RM, ada kebun buah melon yang semua sedang berbuah.Â
Kebun buah ini berpagar jaring. Jadi meski tertutup rapat, tetap terlihat dan sinar matahari tetap bisa masuk.
Semua tanaman berbuah dengan besar yang hampir seragam. Besarnya kira-kira sebesar bola takraw, dan sepertinya akan terus tumbuh membesar.
Saya mendekat dan mengamati lebih cermat buah-buah yang sangat terawat.
Saat sudah besar, biasanya dijadikan wisata agro. Pengunjung bisa memetik sendiri hasil kebun yang ingin dibeli. Tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Saat kembali ke RM ternyata belum ada yang melayani, saya memilih meninggalkan RM dan melanjutkan perjalanan di dalam Ngrowo Bening Edupark dengan sepeda motor.
Masuk lebih jauh, ternyata terdapat area luas yang bisa dimanfaatkan sebagai bumi perkemahan.
Tapi saat ini sedang kosong, dan menjadi tempat multi fungsi untuk healing , jalan-jalan, olah raga, maupun tempat bermain anak-anak. Tak heran Kota Madiun dinobatkan sebagai Kota Ramah Anak Utama.
Di sepanjang jalan juga terdapat gazebo-gazebo yang bisa dimanfaatkan untuk duduk-duduk, beristirahat, dan bercengkrama bersama keluarga.
Di sini banyak pelaku UMKM yang membuka lapak. Dari teh, bakso, cilok, pentol, soto, gado-gado, siomay, corndog, dan bermacam jajan lainnyaÂ
Lumayan bisa menjadi kudapan pengganjal perut.
Puas berjalan-jalan, saya melanjutkan perjalanan ke Sleko Food Court yang suasananya lebih nyaman untuk santap siangÂ
Tentunya spot kuliner ini juga bisa diakses gratis. Tempat ini sudah sering saya ulas. Jadi sampai di sini dulu ulasan kita tentang Ngrowo Bening Edupark.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H