Kakak dan adikku juga tertawa, sebab merekalah yang paling paham kalau aku tidak bisa menyanyi. Kalaupun aku menyanyi dan teriak-teriak di rumah, itu adalah nyanyian gaya bebas yang nada dan liriknya suka-suka gue. Hahaha...
 Sementara aku menyambut saudara-saudaraku yang mulai berdatangan agar tidak kebingungan dan salah masuk tempat reservasi lain.
Sudah ada beberapa keluarga yang datang, aku mempersilakan dan mengikuti ke tempat reservasi.
Tak lupa memberi kode tim konsumsi untuk  mulai menyediakan minum dan menghidangkan makanan kecil.
Tiba-tiba kakak sulung menghampiriku, dan berbisik. "Kata Mas Anang, MCnya bisu!"
Aku tersenyum. Mungkin Mas Anang mengadu ke kakakku sebagai tuan rumah karena tidak tahu, kalau kami satu tim dan bersaudara. Mungkin dikiranya aku MC bayaran. Hihihi...
Aku menghampiri Mas Anang dan mengajaknya bicara.Â
"Mas, nanti saya membawakan acara kalau para sesepuh keluarga sudah rawuh. Sementara Monggo panjenengan karaokean dulu dan dipandu kalau ada tamu yang ingin ikut menyumbang lagu!"
"Oh, sesepuhnya belum datang?"
"Belum. Nanti kalau sudah rawuh semua, acara baru saya mulai!"