Si-Bi-Trem: Nongkrong Asyik di Bawah Dashyatnya Trembesi

"Iya,Bu. Terima kasih!" Ternyata di sini pedagangnya kompak, saling mendukung.

Si-Bi-Trem : Nongkrong Asyik di Bawah Dashyatnya Trembesi (dokpri)

Lapak soto Lamongan ini juga menyediakan rawon daging, aneka gorengan dan sundukan dengan harga terjangkau. Gorengan hanya seribu/potong.

Aku memesan soto ayam dan segelas es jeruk. Semangkok soto seharga 6 ribu dan segelas es jeruk 4 ribu rupiah. Jadi cukup merogoh kocek 10 ribu sudah bisa makan siang plus minum di sini. 

Si-Bi-Trem : Nongkrong Asyik di Bawah Dashyatnya Trembesi. Soto ayam Lamongan, 6 ribu semangkok (dokpri)

Menikmati lezatnya soto Lamongan membuatku kenyang. Sebentar lagi adzan dhuhur berkumandang. Saatnya pulang. Sebenarnya di lokasi Si-Bi-Trem juga tersedia mushola. Tapi rasanya lebih baik aku pulang dan shalat di rumah saja.

 Tapi terlebih dulu membungkus makanan kesukaan Ayah, lontong kikil. Tadi seperti nya aku membaca tulisan lontong kikil. Ayuk dicari dulu.

Mushola di dalam area Si-Bi-Trem : Nongkrong Asyik di Bawah Dashyatnya Trembesi (dokpri)

Pelan-pelan aku mengamati lapak-lapak yang berjajar.

Ada aneka minuman, ayam geprek, ayam panggang, jajanan, es teh Solo,  kopi,  jamu,  dan banyak varian makanan lain.

Nah, akhirnya ketemu nih lapak lontong kikilnya.