"Ini coba Mbak. Dibuka ya,yang ini harganya berapa?" Aku pilih yang terkecil, tapi sudah mengeluarkan aroma durian. Pertanda sudah matang.Â
"Ini 20 ribu!"
"Lima belas, ya! Kan nyobain dulu.Â
"Ya, sudah. Boleh. Mau dibuka di sini?"Â
"Iya!"
Mbak Yamir cekatan membelah pucuknya dengan pisau tebal. Pangot, biasa disebutnya.
"Ini,Bu!"
"Sini kucobain!" Kucoba sebiji. Hemmm...enak. Sudah matang betul dan daging buahnya lumayan tebal.
"Ya sudah Mbak.Ditutup lagi dan diikat ya! Sama ini, satu lagi. Dibuka dulu buat dicicip!"
Mbak Yamir membelah durian satu lagi.
"Ini, Bu!" Katanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!