Rumah hemat energi,Â
Tentunya hemat biaya juga.Â
Tak butuh pendingin,Â
Karena angin laut berhembus sepoi.Â
Rumah hemat energi,Â
Dinding bambu tembus angin.Â
Di dalam pun terasa sejuk.Â
Dinding tak berongga tapi tak rapat.Â
Rumah hemat energi.Â
Tanaman hijau mengelilingi.Â
Rumah rindang sedap dipandang.Â
Terasa nyaman untuk terlentang.Â
Rumah hemat energi.Â
Dari kemarin melotot tapi kosong.Â
Tak butuh bertambah angka.Â
Karena server lemot dan error.Â
Rumah hemat energi?
Ini tentang rumahku, rumahmu rumah kita.
Usianya masih remaja.
Terbilang 15 tahun KompasianaÂ
Tapi apa daya, terbungkuk-bungkuk bagai lansia.
Tak kuasa menahan beban yang kian menumpuk.
Kapasitas terbatas apa karena berhemat?
Tak kuat bersaing dalam mutakhirnya era.
Berminggu-minggu error melulu.
Terdepak rumah mewah dengan kapasitas tak terbatas.
Terhuyung-huyung setiap waktu.
Tak berdaya melawan canggihnya peradaban.
Ah, rumahku, rumahmu, rumah  kita semua.
Semoga segera mendapat perawatan  intensif.
Agar tidak terpuruk tak berdaya,
Terhantam kerasnya persaingan.
Kompasiana, rumah kita bersama.
Semoga kuat menahan badai kemajuan.
Tak tersingkir oleh kecanggihan server lain.
Segera berbenah dan kuat, bukan tersuruk  bagai lansia.
Semangat..!
Semangat..!
Rumah hemat energi,Â
Tidak harus lemah dan tumbang. Ayo terus berjuang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H