Dalam artikel itu, saya mengusulkan, supaya para peserta kontestasi sebaiknya tetap mendapat tempat dalam pemerintahan sesuai kompetensinya.
Sehingga orang-orang terbaik itu tetap berperan dalam penyelenggaraan pemerintahan.Â
Jadi tidak tersingkir ketika kalah pilkada, sehingga namanya hilang dan tidak mempunyai kesempatan ikut andil dalam pemerintahan.
Tapi para peserta kontestasi sebaiknya tetap diberi jabatan, sedang pemenang kontestasi sebagai pemimpinnya dan berwenang mengatur kontestan lain.
Sepertinya itu dilakukan Presiden Jokowi dengan mengangkat Pak Prabowo dan Pak Sandi sebagai menteri. Jadi kemampuan mereka tidak tersia-siakan sebagai putra terbaik bangsa yang mengikuti kontestasi capres cawapres meski kalah.
Mungkin itu kebetulan saja, tapi saya kegeeran karena itu sesuai ide saya yang saya tuliskan dalam artikel pilkada Jakarta. Hehehe..
Terlepas dari benar tidaknya saya menyumbang ide, saya sangat puas menulis di Kompasiana, sebab saya bisa berekspresi penuh tanpa syarat dan aturan yang berat.
Menulis pun sangat mudah. Tinggal menulis di kotak yang disediakan dilengkapi fitur mengunggah gambar yang bisa diisi sesukanya.
Menulis pun bebas sesuai keinginan tanpa syarat yang mengikat. Karena isi konten menjadi tanggung jawab masing-masing kompasianer.
Meski aturan plagiat tetap dilaksanakan dengan ketat.
Pokoknya, selamat ultah ke-15 Kompasiana.
I luv u pul. Banyak sekali manfaat yang saya dapat dari Kompasiana.