Sabtu pagi yang cerah, 21 Oktober 2023.
Suasana di MI Bahrul Ulum dusun buluh, Desa Krandegan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun terlihat meriah.
Hari ini diadakan Pasar Santri yang diikuti semua santri MI plus Bahrul Ulum.
Acara ini untuk memperingati hari santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober.
Hari santri ditetapkan untuk menghargai perjuangan Kyai Hasyim Asyari dan para santri dalam perjuangan merebut kemerdekaan.
Sekolah dengan cat bernuansa hijau terasa sejuk meski suhu udara mencapai 34 derajad Celcius.
Ada bazar dan pentas santri di halaman Madrasah.
Memasuki lokasi acara, lapak-lapak sudah banyak yang kosong.
Mungkin saya terlambat karena acara sudah dimulai sejak pagi. Sedang saya datang sudah menjelang pukul 09.00 wib.
Pasar santri ini, di samping bazar makanan kecil dan minuman yang dijajakan para santri, juga ada pentas seni yang dilakukan oleh para santri.Â
"Bu, jajan bu. ...! " Santri kecil membawa nampan berisi makanan kecil.Â
"Apa ini? " Tanyaku.Â
"Lumpia, Bu! "
"Ambil 4 saja, ya. Harganya berapa? "
"Seribu lima ratus, satu! "
"Ini uangnya! "
" Tidak ada kembaliannya, Bu! "
"Coba ditukarkan dulu! "
Sejenak santri cilik itu kebingungan. Temannya datang, dan berbisik di telinganya.Â
"Tukarin ke bu guru! "
"Eh, iya! Sebentar ya, Bu!Â
" Ya! "
Aku menunggu, sementara uangku dutukarkan.Â
"Bu, jajan Bu! " Santri cilik lainnya ikut menawarkan dagangan.Â
" Ini apa? "
"Nagasari! "
"Ini? "
"Lemper! "
"Ya sudah, kuambil semua. Â Uangnya tunggu sebentar, ya! "
Tak lama santri cilik yang menukarkan uang kembali.Â
"Ini, uangnya.Katanya pada temannya.Â
" Berapa? " Tanyaku sambil tersenyum.Â
Santri cilik kebingungan.Â
"Lumpia nya 4, harganya 1500-an. Jadi berapa? " Sejenak dia bingung berpikir.Â
"Enam ribu! " Kata santriwati cilik yang ada di sampingnya.Â
" Pinter! Jadi kembaliannya berapa? "
"Empat ribu! " Temannya yang lain menjawab. Aku tersenyum. Lucu berada di antara para santri dan santriwati cilik.Â
"Ini tadi harganya berapa? "
"Seribu, Bu! "
"Kalau dikali 3 berapa? "
"Tiga ribu! "
"Betul! Ini uangnya! " Kuulurkan 2 lembar dua ribuan. Â Dan dikasih kembalian seribu.Â
Bisa sambil mengasah ketrampilan berhitung para santri ternyata dengan berjualan seperti ini. Melatih jiwa wira usaha juga.Â
Kubeli beberapa jajanan lagi dan minuman.Â
Kali ini aku mau melihat pentas seni yang dilakukan santri dan santriwati di pojok timur MI Bahrul Ulum.Â
Penampilan pertama gerak dan musik yang ditampilkan santriwati.Â
Musik disetel dan mereka melakukan gerakan senam yang lincah untuk menjaga kebugaran.Â
https://www.instagram.com/reel/Cyr8EoGRPa1/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Setelah penampilan santriwati, selanjutnya pementasan drama dengan tema perundungan atau pembullyan untuk mengedukasi para santri dalam menghindari tindakan pembullyan.
Drama ini bisa menjadi pembelajaran untuk mencegah kekerasan oleh siswa yang sempat menjadi keprihatinan mendalam bagi dunia pendidikan dan kehidupan sosial pada umumnya.
Diharapkan, dengan bekal agama yang diberikan, para santri menjadi insan yang berbudi luhur dan tetap erat memegang agama dan budaya yang berkembang sesuai kemajuan jaman.
Dalam drama ini menceritakan tentang Salma yang mengalami perundungan dari teman sekelasnya.
Salma yang terlihat murung, mengundang kecurigaan ibunya.
Salma kemudian menceritakan apa yang dialaminya. Ibunya menasehati Salma agar tetap bersabar.
Tapi perundungan yang dialaminya tidak berhenti justru semakin menjadi-jadi. Akhirnya Ibu Salma menelepon wali kelas dan menceritakan apa yang telah dialami Salma.
Ibu wali kelas memanggil teman-teman Salma yang sering mengganggu dan melakukan perundungan terhadap Salma.
Akhirnya mereka insyaf dan meminta maaf pada Salma.
Kini mereka bergaul dengan baik dan rukun, tidak lagi melakukan perundungan pada temannya, terutama Salma.
Setelah itu pentas santri ditutup penampilan senam pencak silat yang dipentaskan para santri.
Sebagai kampung pesilat dan kota pendekar, Madiun selalu melestarikan kebudayaan pencak silat. Begitu juga dengan MI plus Bahrul Ulum .
Semoga MI Bahrul Ulum tetap selalu amanah sebagai Madrasah yang ramah anak dan menjadi tempat belajar dan beribadah yang nyaman.
Selamat hari Santri, 22 Oktober 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H