Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Gadungan, Bau Lecit tapi Enak dan Membuat Ketagihan

17 Oktober 2023   05:55 Diperbarui: 17 Oktober 2023   06:03 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadungan, Bau Lecit Tapi Enak Dan Membuat Ketagihan (Sumber : good news from Indonesia)

Gadungan!

Apa pula itu?

Begitulah bapak menyebutnya, dan begitulah namanya kukenal.

Ini adalah pangan lokal, tapi bagus kalau diketahui oleh semua daerah, bahkan negara 

Awalnya, aku tidak suka dengan makanan ini. Bahkan membau saja bisa muntah-muntah.

Pangan lokal ini memang unik dengan aroma yang kurang sedap. Aku menyebutnya Lecit. Aroma khas sebagai hasil fermentasi.

Mungkin setelah dewasa aku baru doyan mengonsumsi pangan lokal yang satu ini.

Berawal dari penasaran saat bapak meninggalkan sepiring gadungan yang sudah diurap parutan kelapa dan sedikit garam,di meja.

Aku penasaran, padahal sebelumnya tidak doyan.

Kucolek sedikit. Dan kuicip.

Hemm...dengan menahan nafas kukunyah, dan kurasa sepenuh hati, sambil menahan rasa lain yang menggejolak. Seperti nya enak. Kucoba lagi. Lagi..dan lagi. Eh..

Gadungan, Bau Lecit Tapi Enak Dan Membuat Ketagihan (Sumber : good news from Indonesia)
Gadungan, Bau Lecit Tapi Enak Dan Membuat Ketagihan (Sumber : good news from Indonesia)

"Hayo...!"

Aku terlonjak. Tak terasa gadungan bapak tinggal separuh! Tapi bapak tidak marah.

"Enak, to?" Kata bapak.

"Iya!" Kataku sambil nyengir malu.

"Sana sisanya diurap lagi. Sama nanti kalau yang lain juga mau, dibagi-bagi!" Lanjut bapak lagi.

Aku bergegas ke dapur, dan mencungkil kelapa untuk diparut. Kalau kelapa sih banyak, karena di belakang rumah ada kebun kelapa.

Akhirnya aku jadi suka sama gadungan ini. Entah kenapa dinamai gadungan.

Di daerah Purworejo, gadungan atau ada yang menyebutnya growol masih bisa ditemui sampai sekarang.

Dilansir dari https://budaya-indonesia.org/Kue-Gadungan, Gadungan adalah makanan khas yang berasal dari Kemiri, Kabupaten Purworejo.

Sebelnya tuh, saat berselancar dengan kata kunci  gadungan atau growol, makanan ini dianggap makanan khas Kulonprogo. 

Begitu juga geblek yang kuanggap makanan khas Purworejo, ternyata lebih terkenal sebagai makanan khas Kulonprogo.

Mungkin karena lokasinya berdekatan, jadi saling mempengaruhi.

Gadungan atau growol ini berbahan dasar singkong atau ubi kayu yang difermentasi dengan direndam selama kurang lebih 2-3 hari.

Karena proses fermentasi inilah, gadungan mengeluarkan bau Lecit menurut bahasa Purworejo, atau kecing menurut bahasa Kulonprogo.

Di samping diurap seperti cara aku mengonsumsi, ternyata gadungan ini bisa berfungsi sebagai pengganti nasi. 

Gadungan ini kadar gulanya rendah, sehingga aman dikonsumsi penderita diabetes.

Bahkan ada yang percaya, gadungan bisa menyembuhkan penyakit maag dan diare.

Menurut penelitian, selama perendaman akan terjadi proses fermentasi yang menumbuhkan beberapa jenis mikroba, yaitu :

-Hari pertama : Streptococcus sp.

- Hari kedua      : Golongan Coryneform

-Hari ketiga.       : Khamir, Entero bacteriaceae , Baccillus sp, dan Actinobacter sp.

- Hari keempat.  : Lactobacillus

- Hari kelima.      : Moraxella sp.

( Wibowo dan Ristanto, 1988 dalam Werdiyaningsih, 2016). 

Bakteri-bakteri yang tumbuh selama proses fermentasi itu berperan memelihara saluran pencernaan.

Jajanan masa lampau ini kembali diburu para penggemarnya. Baik karena ingin bernostalgia, karena menggunakannya sebagai pengganti nasi, atau alasan kesehatan karena kadar glukosanya yang rendah.

Makanan sederhana berbahan singkong ini ternyata pembuatannya membutuhkan ketelatenan karena tidak bisa sehari jadi, apalagi instan sekali jadi.

Pembuatan gadungan paling tidak membutuhkan waktu 3 hari.

Pencetakan gadungan, Bau Lecit Tapi Enak Dan Membuat Ketagihan (sumber : warisan budaya tak benda)
Pencetakan gadungan, Bau Lecit Tapi Enak Dan Membuat Ketagihan (sumber : warisan budaya tak benda)

Tahapan pembuatan Gadungan sebagai berikut :

1. Pengupasan 

Pengupasan kulit singkong yang mengandung gabus agar tidak mengganggu proses fermentasi.

2. Pemotongan

 Singkong dipotong agar lebih mudah diproses, dan mempercepat proses fermentasi.

3. Pencucian tahap 1 

Bertujuan membersihkan singkong dari kotoran dan lapisan lendir yang licin.

4. Perendaman

Perendaman selama 2-3 hari sampai tercium bau khas fermentasi.

5. Pencucian tahap 2,

 Bertujuan untuk menghilangkan bagian singkong yang hancur dan menghilangkan bau Lecit akibat fermentasi. Juga menghilangkan racun-racun yang menempel.

5. Penirisan.

 Setelah dicuci bersih, singkong ditiriskan sampai kesat, kemudian dicincang halus, atau digiling kasar.

6. Pengukusan.

Pada pengukusan terjadi proses gelatinisasi Pati, sehingga potongan singkong melunak dan saling menempel.

Pengukusan dilakukan kurang lebih 4 jam, sebab di samping mematangkan, proses ini juga berfungsi mengawetkan, sehingga gadungan bisa tahan berhari-hari.

Gadungan yang sudah dikemas.  Bau Lecit Tapi Enak Dan Membuat Ketagihan(sumber : good news from Indonesia)
Gadungan yang sudah dikemas.  Bau Lecit Tapi Enak Dan Membuat Ketagihan(sumber : good news from Indonesia)

7. Pencetakan.

Setelah matang, gadungan dimasukkan dalam bakul bambu berukuran kecil, yang dialasi daun pisang, sambil ditekan kuat sehingga ketela yang dikukus saling menempel dan memadat.

Setelah dingin dan padat, gadungan bisa dipotong-potong dan siap dikonsumsi.

Gadungan kini dicari banyak orang, meski banyak yang tidak menyukai aromanya.

Bahkan kabarnya, gadungan sudah viral sampai ke luar negeri.

Pangan lokal ini bisa memperkuat ketahanan pangan sebagai pengganti nasi.

Bahan bakunya dari singkong, tentulah lebih murah dari harga beras yang sedang melambung tinggi.

Hanya perlu sedikit adaptasi, sebab jika baru kenal pangan lokal yang satu ini, bisa jadi mual mencium aromanya. Hehehe...

Referensi:

https://pertanian.kulonprogokab.go.id/detil/284/grow-with-growol

https://budaya-indonesia.org/Kue-Gadungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun