Batik pecel?
Apa pula itu?
Kemarin, 11 Oktober 2023 ada pembukaan pameran UMKM dan penyambutan Menteri Perdagangan  Zulkifli Hasan di Pahlawan Street Center (PSC) Kota Madiun.
Saya datang sore harinya. Banyak stand UMKM yang sudah buka dengan berbagai produk yang ditawarkan.
Stand UMKM beragam dengan produk andalan.
Diharapkan UMKM di Madiun bisa lebih berkembang dan pulih lebih kuat dengan berkreasi dan berinovasi yang difasilitasi Pemkot Madiun.Â
Saat mengunjungi stand UMKM, saya tertarik dengan batik pecel. Tentunya ini produk inovasi yang perlu diapresiasi.
Menurut Notty J Mahdi, seorang pemerhati batik, kata batik berasal dari kata ambatik, atau hambatik.
 Awalan am(ham) bermakna melakukan sesuatu. Jadi (h) ambatik, yaitu menghias kain dengan motif-motif tertentu seperti motif kawung yang digunakan untuk kegiatan keagamaan.
Batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia,meski batik juga ditemukan di negara lain.
Batik adalah olah seni lukis yang dituangkan dalam kain dengan menggunakan media canting dan lilin cair.
Motif-motif batik tradisional mempunyai makna dan filosofi sendiri yang berbeda-beda dengan eksklusifitas pemakainya, seperti dilansir dari www.indonesia.travel.id.
Ada beberapa motif dasar batik yang  dikenal masyarakat Jawa dengan filosofinya. Antara lain :
1. Motif Kawung.
Motif batik ini berupa bulatan-bulatan seperti buah Kawung yang disusun secara geometris.
 Motif ini melambangkan  terjadinya kehidupan manusia.Â
Dengan motif ini, diharapkan agar manusia tidak melupakan asal usulnya.Â
Awalnya, motif Kawung dianggap sebagai lambang keperkasaan dan keadilan, sehingga hanya boleh dikenakan oleh golongan tertentu, seperti pejabat kerajaan.
2. Motif Parang
Motif parang merupakan mempunyai filosofi yang mendalam.
Pola garisnya yang berkesinambungan melambangkan :
-konsistensi manusia dalam memperbaiki diri dari waktu ke waktu.
- pantang menyerah untuk meningkatkan kesejahteraan nyaÂ
-Hubungan yang harmonis antara manusia, alam dan Tuhan.
3. Motif batik Sekar Jagad
Motif  ini berasal dari Solo. Sekar berarti bunga, dan jagad artinya dunia.
Bunga dunia yang melambangkan keindahan dan keanekaragaman yang membuat orang terpesona. Tidak hanya bunga desa, tapi bunga dunia.
4. Motif Truntum
Motif ini melambangkan kasih sayang yang selalu bersemi(kembali).
Motif ini sering dikenakan oleh pasangan pengantin agar kasih sayang selalu bersemi di antara mereka.
5. Motif batik Sidoasih
Motif batik ini hampir mirip dengan motif truntum atau taruntum yang biasa dikenakan oleh pasangan pengantin.
Sido artinya jadi, dan asih artinya cinta.
Sidoasih artinya cinta yang mewujud. Cinta yang tercipta dan abadi di antara pasangan pengantin.
Itu hanya 5 motif di antara banyaknya motif batik yang berkembang di masyarakat Indonesia dan Jawa khususnya.
Namun kini, motif batik lebih fleksibel dan bisa merupakan kreasi dari pembuat desain.
Seperti dikutip dari e-journal.unipma.ac.id, yang meneliti batik pecel sebagai ikon pariwisata Kota Madiun.
Diawali dari eksistensi batik Madiun yang merupakan ide Ibu Walikota Madiun untuk menciptakan  batik daerah sebagai ikon pariwisata Madiun.
Batik Madiun, yang terkenal dengan sebutan batik pecel ini mempunyai 3 motif, yaitu :
1. Motif pecelan komplitÂ
Motif ini berisi gambaran sajian pecel komplit yang terdiri dari sayuran dedaunan, bahkan kacang panjang.
Motif ini melambangkan persatuan dan kesatuan dalam keragaman yang menimbulkan kedamaian.
2. Motif Batik Pecelan Gunungan.
Motif ini berupa ornamen sajian kuliner pecel yang dibingkai bentuk segitiga.
Segitiga ini seperti bentuk gunung, sehingga disebut motif pecel gunungan.
Motif pecel gunungan ini ditampilkan, dengan harapan Kota Madiun selalu berkembang, Â menjadi yang nomer satu dan menduduki posisi puncakÂ
3. Motif batik  pecel pincuk.
Motif  batik pecel pincuk ini menggambarkan budaya masyarakat Madiun dalam menyajikan dan mengkonsumsi nasi pecel.
Pecel disajikan dalam wadah pincuk. Wadah yang berasal dari daun pisang, dengan pangkal dilipat agar mengatup dan disemat lidi.
Batik ini ditujukan sebagai ikon batik daerah yang ada di kota Madiun.
Batik pecel pincuk diharapkan bisa menjadi ikon batik pariwisata karena menggambarkan kondisi sosial budaya masyarakat Madiun.
Batik Pecel pincuk ini unik karena hanya ada di kota madiun.
Biasanya batik ini juga dipergunakan sebagai oleh- oleh untuk tamu kehormatan yang berkunjung ke kota Madiun.
Â
http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JA/article/view/2680
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H