Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ponorogo Rikolo Semono, Menyuguhkan Dolanan Bocah di Waktu Lampau

26 September 2023   15:41 Diperbarui: 27 September 2023   17:04 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gobag sodor, ngudhari reruwet, tanpa senggolan marang konco(dokpri)

Ponorogo Rikolo Semono menampilkan dolanan bocah di waktu lampau.

Memfasilitasi dan mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan anak mungkin membuat Ponorogo berproses sebagai Kota layak anak. 

Dalam acara Ponorogo Rikolo Semono ini, anak-anak mendapat prioritas sendiri dengan adanya beberapa permainan anak.

Anak-anak  yang sewajarnya sedang dalam masa mengeksplor pengetahuan dengan mainan yang disukainya, perlu didukung dan diedukasi.

Dengan begitu, Ponorogo Rikolo Semono juga menunjukkan Ponorogo sebagai kota layak anak.

Salah satu lapak yang mengakomodasi kepentingan anak(dokpri)
Salah satu lapak yang mengakomodasi kepentingan anak(dokpri)

Acara yang digelar sore sampai malam hari ini menjadi ajang keluarga untuk bercengkrama dan berekreasi.

Tak heran banyak spot yang memanjakan kepentingan anak.

Anak-anak bergembira dalam permainan kekinian, melonjak-lonjak sesukanya(dokpri)
Anak-anak bergembira dalam permainan kekinian, melonjak-lonjak sesukanya(dokpri)

Berlainan dengan lapak-lapak UMKM yang menyediakan permainan anak kekinian, di panggung utama Ponorogo Rikolo Semono dipentaskan dolanan anak-anak pada masa lampau.

Acara dolanan anak yang dipentaskan siswa siswi SMP 6 Ponorogo ini diawali dengan tembang "Padang  Mbulan".

Yo pro konco, dolanan ing njoba.. 

Padang mbulan padhange koyo rino oo.. 

Rembulane ne sing ngawe awe ngelikake ojo podho turu sore... 

(Ayo teman-teman kita bermain di luar. 

Sinar rembulan, terangnya seperti siang hari. 

Rembulannya melambai - lambai mengingatkan jangan tidur sore-sore) 

Permainan diawali dengan dolanan cari dan sembunyi. 

Hom pim pah Tibo dhewe, dadi (dokpri)
Hom pim pah Tibo dhewe, dadi (dokpri)

1. Permainan "Dhelikan" ( sembunyi dan cari)

Permainan ini diawali dengan hom pim pah untuk menentukan siapa yang jaga, dan mencari teman-temannya yang sembunyi. 

Hom pim pah alaiyum gambreng...

Tibo dhewe dadi ..(yang lain sendiri harus jaga)

Yang posisi tangannya  lain sendiri harus bersedia jaga. Hanya ada 2 posisi,tangan  menelungkup atau menengadah.

Permainan
Permainan "dhelikan"(cari dan sembunyi) dolanan bocah dalam Ponorogo Rikolo Semono. Bagaimana dolanan anak-anak pada saat itu(dokpri)

Permainan dhelikan ini dilakukan dengan menyuruh yang jaga menghadap tiang/pol dan menutup mata, sementara teman-temannya bersembunyi .

Sementara di seen sebelah, terlihat seorang ibu yang sedang menasehati putranya.

Seorang ibu menasehati putranya agar ikut bermain berkumpul bersama teman-temannya (dokpri)
Seorang ibu menasehati putranya agar ikut bermain berkumpul bersama teman-temannya (dokpri)

"Le, Ono wayahe dhewe, Ono wayahe srawung marang kanca!" ( Nak, ada saatnya kita menyendiri, ada saatnya berkumpul bersama teman!")

"Amarga, wong Urip Nang ndonya kuwi ora biso Urip dhewe, kudu kekancan marang liyan. Ngono Yo, Le...!" (Sebab, hidup di dunia itu tidak bisa hidup sendiri, harus bergaul dengan orang lain. Begitu ya,Nak!")

"Nggih, Mbok!" (Ya, Bu..!")

Akhirnya sang anak pergi ke luar bermain bersama teman-temannya 

Dia boleh ikut bermain asal bersedia jaga. Diapun bersedia dan menjadi yang jaga.

Sebelum permainan delikan, pementasan diselingi tarian perang-perangan yang menjadi dolanan bocah di waktu lampau. 

Senjata yang dipergunakan adalah senapan dari pelepah pisang. 

Senapan mainan ini menunjukkan kreatifitas dan kemampuan motorik sekaligus intelegensi dalam menciptakan sendiri mainan sekaligus alat bermainnya.

Senapan dari pelepah pisang untung main perang-perangan. Menunjukkan bagaimana dolanan bocah pada waktu lampau (dokpri)
Senapan dari pelepah pisang untung main perang-perangan. Menunjukkan bagaimana dolanan bocah pada waktu lampau (dokpri)

Setelah acara perang-perangan selesai, anak-anak kembali melanjutkan permainan dhelikan.

"Joko...!" Pol!

"Siti..! Pol!

"Supri...!" Pol!

"Sri...!" Pol!

Satu persatu teman-temannya bisa ditemukan.

Tapi ada satu temannya yang mencapai pol lebih dulu, sehingga dia harus jaga lagi. Tapi dia menolak. 

Saat keadaan memanas karena dia tidak terima ada temannya yang mencapai pol lebih dulu, tiba-tiba ada yang berteriak kesakitan sambil memegangi perut.

Teman-temannya menjadi panik dan berusaha membantu.

Tapi ternyata dia cuma bercanda. Membuat teman-temannya jengkel dan ingin menghukumnya. Untung berhasil dilerai.

Akhirnya mereka justru memutuskan untuk berganti permainan. Yaitu Gobag sodor dan cublak-cublak suweng.

2. Cublak cublak suweng.

Permainan ini dilakukan dengan menyuruh salah satu anak berbaring.

Cublak-cublak suweng, bagaimana dolanan bocah di waktu lampau dalam Ponorogo Rikolo Semono (dokpri)
Cublak-cublak suweng, bagaimana dolanan bocah di waktu lampau dalam Ponorogo Rikolo Semono (dokpri)

Sementara punggungnya dipergunakan teman-temannya untuk meletakkan tangan dan mengedarkan suweng. 

Suweng adalah anting. Tapi dalam permainan, suweng bisa diganti biji asam, biji sawo, atau bahkan batu kerikil.

Peserta permainan akan bernyanyi cublak cublak suweng sampai selesai.

Cublak cublak suweng...

Suwenge ting gelenter...

Mambu ketundhung gudhel...

Pak gempong lera lere...

Sapa ngguyu ndhelik ake...

Sir sir pong dhele kosong

Sir sir pong dhele kopong

Kemudian semua tertawa sambil kedua tangan menggenggam.

Sementara anak yang berbaring menelungkup, dan harus menebak, suwengnya ada pada siapa.

Jika yang ditebak tangannya kosong, maka dia harus jaga lagi.

Cublak cublak suweng dalam Ponorogo Rikolo Semono. Bagaimana dolanan bocah di waktu lampau (dokpri)
Cublak cublak suweng dalam Ponorogo Rikolo Semono. Bagaimana dolanan bocah di waktu lampau (dokpri)

Jika tertebak, maka anak yang memegang suweng harus berganti posisi berbaring tertelungkup, sementara punggungnya dipakai untuk mengedarkan suweng. Begitu seterusnya diulang-ulang. 

3. Gobag sodor

Permainan ini menggambarkan bagaimana menembus benteng penjagaan lawan tanpa berhasil ditangkap.

Gobag sodor dalam Ponorogo Rikolo Semono. Bagaimana dolanan bocah di waktu lampau (dokpri)
Gobag sodor dalam Ponorogo Rikolo Semono. Bagaimana dolanan bocah di waktu lampau (dokpri)

Dibuat wilayah dengan membuat garis-garis batas. Terdiri dari 2 garis batas yang sejajar, dan memotong tepat di tengah.

Garis yang dibuat merupakan wilayah tim jaga.

Sedangkan area di dalam garis, adalah wilayah tim penerobos.

Tim penjaga harus menjaga garis agar jangan sampai dilewati tim penerobos. 

Sedang tim penerobos harus berusaha melewati garis tanpa tersentuh atau tertangkap tim jaga hingga bisa mencapai garis batas terakhir.

Permainan ini memerlukan ketangkasan, kegesitan, dan kelihaian  untuk menghindar dari jangkauan tim jaga.

Meski gendut, dulu saya sering berhasil mencapai garis akhir yang kita sebut butul atau jutul.

Koreografi pementasan Gobag sodor ini terasa apik dan menarik. Saat permainan dihentikan, salah satu pemain maju dan membagikan kata-kata yang merupakan filosofi dari Gobag sodor.

 Filosofi permainan Gobag sodor.

1. Dengan gotong royong dan  bersatu bisa memecahkan masalah segala perkara.

Gobag sodor, ngudhari reruwet kabehing perkoro (dokpri)
Gobag sodor, ngudhari reruwet kabehing perkoro (dokpri)
2. Menyelesaikan masalah tanpa bersenggolan dengan teman.

Gobag sodor, ngudhari reruwet, tanpa senggolan marang konco(dokpri)
Gobag sodor, ngudhari reruwet, tanpa senggolan marang konco(dokpri)

3. Menyimpan semua kebaikan yang dicita-citakan para Kusuma Bangsa, seperti  terdapat pada Pancasila sila ke-3 , Persatuan  Indonesia.

Gobag sodor nyimpen sakabehing piwulang kang becik (dokpri)
Gobag sodor nyimpen sakabehing piwulang kang becik (dokpri)

4. Setiap masalah pasti ada solusinya

Yen Ono Lawang ketutup, mesthi Ono Lawang liyo sing kebukak(dokpri)
Yen Ono Lawang ketutup, mesthi Ono Lawang liyo sing kebukak(dokpri)

5. Menunjukkan ketrampilan dan kemampuan putra putri bangsa untuk menjadi negara yang sejahtera.

Gotong royong sayuk rukun. Rahayu...rahayu ..Rahayu(dokpri)
Gotong royong sayuk rukun. Rahayu...rahayu ..Rahayu(dokpri)

Acara ditutup dengan menggambarkan kehebatan Ponorogo dengan seni reognya yang mendunia.

Rahayu... Rahayu... Rahayu....!

Ponorogo yang terkenal dengan kesenian reognya. Dipentaskan oleh SMPN 6 Ponorogo (dokpri)
Ponorogo yang terkenal dengan kesenian reognya. Dipentaskan oleh SMPN 6 Ponorogo (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun