Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Gado-gado D'Proliman yang Menawan

6 September 2023   12:26 Diperbarui: 6 September 2023   14:47 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Depot gado-gado D'Proliman dan es dawet Bu Sum (dokpri) 

#fiksi kuliner

Gado-gado D'Proliman yang menawan. 

Beneran? 

Iya! 

Rasanya?

Enak, lah! 

Sabar ya, nanti kuulas. Kucicipi dulu, hihihi...

Dari utara Stadion, tempat menikmati lontong kupang dan lontong balap, ternyata jalannya lurus tanpa ribet bisa tembus ke proliman Kota Madiun. 

Proliman ini sering disebut juga proliman Njoyo. Sebab jika terus ke timur akan sampai ke pasar Njoyo. 

"Sebelah mana, Dek? " 

"Ini sudah sampai Proliman," Kata Ayah 

Sejenak aku bingung. Suasananya lain kalau datang dari arah stadion. 

Proliman terasa sempit. Beda kalau dari jalan Diponegoro. 

"Di belakang pos polisi! " Kataku bingung. Pos polisinya mana, ya? 

Karena lampu sudah menyala hijau, dan harus jalan, aku bilang terus saja dulu. 

"Nah itu! Itu...! " Kataku menunjukkan ke seberang jalan. Timur lampu merah persis. 

Ayah berbelok dan menuju ke situ. 

Ternyata tempatnya cukup luas dan lapang. 

Betul saja, di papan tertulis berbagai menu, termasuk gado-gado. Berarti tidak salah. 

Banyak Menu di D'Proliman (dokpri) 
Banyak Menu di D'Proliman (dokpri) 

Biasanya Aku lihat dari Selatan, tertutup baliho. 

Tapi jika dilihat dari arah barat, terlihat tempat yang luas. Halaman yang didesain elegan terlihat lapang. Barulah depot D'Proliman terlihat jelas. 

"Gado-gado ada, Bu? " Tanyaku. 

"Ada! "

"Satu saja bungkus, Bu! " Kataku sambil duduk di kursi yang tersedia. 

Pemkot Madiun memang luar biasa dukungannya terhadap pertumbuhan pelaku UMKM khususnya usaha kuliner. 

Hampir setiap tempat kosong disulap menjadi spot kuliner yang menarik dan nyaman untuk menikmati kuliner. 

Tak heran, UMKM di Kota Madiun tumbuh dan pulih lebih kuat. 

Pelaku UMKM usaha kuliner bermunculan, yang lokasinya sesuai dengan tempat tinggal masing-masing. 

Setiap kelurahan mempunyai wadah sendiri, dan mempunyai tempat kuliner unggulan yang menarik dan representatif. 

Upaya pemkot Madiun untuk mendukung UMKM pulih lebih kuat sungguh luar biasa. 

Depot gado-gado D'Proliman dan es dawet Bu Sum (dokpri) 
Depot gado-gado D'Proliman dan es dawet Bu Sum (dokpri) 

"Ngopi, Bu! " Sapa seorang ibu ramah sambil menyesap secangkir kopi. 

"Oh, inggih. Monggo di pun sekecakaken!

(Oh, iya. Silakan dinikmati!)" Balasku sambil tersenyum. 

"Saya kalau tidak ngopi, rasanya pusing Bu! " Lanjut Bu Sum. Begitulah beliau memperkenalkan namanya. 

"Ya, Bu. Monggo! "

"Dawetnya, Bu. Istimewa, lho! Lain daripada yang lain. Silakan dicoba! " Kata Bu Sum. Ternyata beliau berjualan dawet di lapak sebelah. 

Sebenarnya aku tadi sudah melirik klenthing(belanga dari tanah liat yang khas )untuk berjualan dawet). 

Tapi Aku sudah betul-betul kenyang karena baru saja menikmati lontong balap dan segelas besar es sirsat. 

"Insya Allah lain kali, Bu. Ini sudah kenyang sekali,"jawabku sedikit tak enak. 

Sungguh, saat itu kenapa tak terpikir untuk dibungkus dan dibawa pulang. Mungkin karena di kulkas masih banyak persediaan es puding, jadi tidak berpikir untuk menambah dengan es lain, ya. 

Aku memang biasa membuat stup nanas dan puding. Tersedia sirup juga.

 Jadi saat panas-panas,kalau kepingin, aku bisa Meracik sendiri es puding di rumah. Kalau habis, aku membuat lagi. Jadi selalu tersedia. 

"Semoga lain kali bisa dicoba kalau ke sini lagi, ya Bu! " Jawabku setengah berjanji. 

"Rumahnya mana, Bu? " Tanya Bu Sum. 

"Kebonsari! " Jawabku. Kebonsari adalah nama kecamatan. 

"Saya juga sering lewat Kebonsari kalau ke Takeran, jawab Bu Sum. 

" Iya, Bu. Kalau mau ke Magetan bisa lewat kebonsari. Tapi saya kebonsari nya selatan. Pasar Dolopo ke barat. Lurus! "

"Sebenarnya saya juga punya saudara di daerah situ. Tapi daerah situ luas kok ya, Bu! " Kata Bu Sum sambil tertawa. 

"Iya, Bu! " Jawabku ikut tertawa. 

"Namanya siapa, Bu? Siapa tahu kenal? " Tanyaku iseng. 

"Pokoknya, depan rumahnya ditanami melati. Buanyaaakkk..! "

"Jangan-jangan Bu Tutik! " Kataku menjawab seadanya. Sedikit asal. 

"Lhadalah..! " Bu Sum terbelalak sambil tertawa. 

"Benar, Bu? " Tanyaku ikut kaget. 

"Iya. Suaminya guru? " Tanya Bu Sum lagi! "

"Betul. Aslinya dulu Madiun Kota! " Lanjutku. 

"Iya, saudaranya ada 4.(Empat atau lima ya, aku lupa. Hehehe..) 

Bu Sum menyebutkan namanya satu persatu. 

" Iya, Bu. Bu Tutik pernah bercerita kalau saudaranya perempuan semua. 

"Kalau Bu Tutik sih bolo sama saya. Dari dulu tetangga dekat waktu saya masih kontrak rumah, sampai pindah agak jauh tapi masih satu RT! "

"Ealah.. Ternyata dunia ini sempit hehehe. ! "

"Saya belum pernah ke Bu Tutik. Sebenarnya kepengin sekali endang-endang(berkunjung). "

"Iya, Bu. Kalau ke Bu Tutik silakan pinarak, mampir ke tempat saya. Bu Tutik tahu banget pokoknya. 

Obrolan yang asyik bersama Bu Sum terpaksa Aku akhiri, karena pesanan gado-gado ku sudah siap. 

Depot D'Proliman, ada telur asin dan kerupuk puli juga (dokpri) 
Depot D'Proliman, ada telur asin dan kerupuk puli juga (dokpri) 

" Berapa, Bu? " Tanyaku. 

"Dua belas ribu! "

"Terima kasih, Bu! " Kubayar dan aku berpamitan pada Bu Sum, yang telah menemani ngobrol asyik sambil menunggu pesanan gado-gado siap. 

O, iya. Lupa tadi sudah berjanji mengulas gado-gado ya. 

Gado-gado bisa jadi menu vegetarian dan bisa dikonsumsi oleh ovovegetarian jika vegetarian masih mengonsumsi telur. 

Tapi jika tidak mengonsumsi telur, bisa juga diskip. Jadi gado-gado juga bisa menjadi alternatif menu vegetarian. 

Overall, gado-gado D'Proliman ini rasanya enak. Tak kalah dengan gado-gado legend di Kota Madiun yang harganya 2 kali lipat. 

Bumbunya pas. Cukup melimpah, legit, gurih, asam,asin manisnya pas! Bumbunya enak. 

Banyak gado-gado yang saya cicipi sering kali rasa bumbunya seperti sangit. Kalau ini tidak. Rasanya legit gado-gado dan lezat. Penampakannyapun cantik. 

Sayurannya ada kol rebus, wortel, kacang panjang, tauge, mentimun dan selada. 

Ditambah irisan tahu dan tempe,kentang, separuh telur rebus, krupuk udang dan emping mlinjo. 

Pokoknya enak.

Cuma mungkin kalau mengiris mentimun, wortel, tahu, tempe dan  kentangnya lebih terpola, mungkin tampilannya lebih cantik lagi. 

Rekomendedlah!!! 

Sepertinya menjadi salah satu gado-gado favorit saya. Pokoknya gado-gado D'Proliman sungguh menawan. 

Nggak percaya? Coba saja datang ke proliman kota madiun, hehehe... 

Oke, ada satu lagi kuliner di sini yang punya cerita. Tapi lain kali saja kuulas setelah kuicipi. 

Kuliner apa? Rahasia. Hehehe... Tunggu saja saatnya. Ojo kesusu. Alon-alon. He...he...he.... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun