Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lomba Tumpeng, Tari Kolosal dan Ketoprak Mewarnai Festival Budaya Kalikerto di Madiun

27 Agustus 2023   11:42 Diperbarui: 28 Agustus 2023   22:52 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor ketoprak ( sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 

Sejak hari jumat, 25- 27 Agustus 2023 di Taman Wisata Pasar Papringan Kalikerto diadakan Festival budaya Kalikerto sambil memperingati HUT 78 RI

Taman wisata yang berlokasi di Desa Singgahan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun ini kini semakin cantik dan indah. 

Selain wisata air naik perahu, kini Taman Wisata Kalikerto semakin gencar mempromosikan budaya daerah. 

Selain pernah mengadakan pementasan wayang kulit, kini Taman Wisata Kalikerto kembali nguri-uri budaya dengan mengadakan Festival Budaya Kalikerto

Acara Festival budaya Kalikerto diawali dengan lomba dan kirab tumpeng memperingati HUT RI 78 pada jumat malam, 25 Agustus 2023.


Penjurian lomba tumpeng. Tentunya dewan juri bingung menilai tumpeng peserta yang semua cantik dan indah( tangkapan layar video kayangan garden) 
Penjurian lomba tumpeng. Tentunya dewan juri bingung menilai tumpeng peserta yang semua cantik dan indah( tangkapan layar video kayangan garden) 

Tumpeng peserta dari semua RT di Desa Singgahan semua cantik. Membuat Dewan juri bingung menentukan yang terbaik. 

Tapi juara ditentukan oleh akumuladi nilai yang diberikan para juri, sehingga juara bisa mudah ditentukan. 

Salah satu tumpeng karya peserta lomba ( sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 
Salah satu tumpeng karya peserta lomba ( sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 

Cantik-cantik dan sesuai dengan kriteria penilaian kan? 

Tumpeng karya salah satu peserta lomba ( sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 
Tumpeng karya salah satu peserta lomba ( sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 

Paginya, masih di lokasi yang sama diadakan pertunjukan tari kolosal surengkerti yang ditarikan oleh siswi-siswi SD di Kecamatan Kebonsari, Madiun. 

Tarian surengkerti ini menggambarkan aktifitas prajurit wanita dari Madiun yang dipimpin Raden Ajeng Retno Dumilah. Putri Bupati Madiun yang pertama, yaitu Bupati Pangeran Timur atau Raden Ronggo Jumeno yang merupakan Bupati Madiun yang pertama. 

Tarian kolosal surengkerti ( sumber : tangkapan layar video Kayangan garden) 
Tarian kolosal surengkerti ( sumber : tangkapan layar video Kayangan garden) 

Menurut penjelasan Bapak Ihda Kurniawan, Bapak Kepala Desa Singgahan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, tarian Surengkerti ini adalah tarian yang menggambarkan ketangguhan prajurit wanita dari Madiun. 

Pada saat Pemerintahan Bupati Ronggo Jumeno, Kerajaan Madiun di serang oleh Mataram. 

Mataram ingin menaklukkan Madiun. Dalam penyerangan itu, Bupati Madiun menemui ajalnya. 

Tapi Putrinya, yang bernama Raden Ajeng Retno Dumilah menggantikan ayahandanya. 

Dengan gagah perkasa Raden Ajeng Retno Dumilah menggembleng para wanita dan memimpinnya untuk menghadapi Pasukan Mataram yang dipimpin Pangeran Danang Sutawijaya. 

Pasukan Surengkerti berhasil memenangkan pertempuran. Tapi dengan siasat lelakinya, Pangeran Danang Sutawijaya meminang Raden Ajeng Retno Dumilah menjadi permaisuri. 

Meski bukan istri pertama, tapi Raden Ajeng Retno Dumilah dijadikan permaisuri yang berkuasa mengatur keuangan. 

Sehingga Kerajaan Madiun takluk tapi dengan kedudukan yang terhormat terhadap kekuasaan Mataram. 

Begitu yang diceritakan oleh Bapak Ihda Kurniawan, Kepala Desa Singgahan. 

Tak kenal, maka tak sayang. Begitu kata Pak Ihda Kurniawan bersama bapak Joko Setiyono, ketua DPRD kabupaten Madiun (dokpri) 
Tak kenal, maka tak sayang. Begitu kata Pak Ihda Kurniawan bersama bapak Joko Setiyono, ketua DPRD kabupaten Madiun (dokpri) 

Dalam acara ini, Bapak Joko Setiyono, Ketua DPRD Kabupaten Madiun juga hadir. 

Beliau sangat tertarik dan memberikan perhatian terhadap pariwisata, kebudayaan dan pemberdayaan UMKM di daerah Madiun. 

Tak heran pariwisata dan budaya di daerah yang dipimpinnya digali dan dikembangkan sehingga bisa maju pesat dan lestari. 

Pertanian juga tak luput dari perhatian. Seperti tumbuhnya pohon jambu yang subur dan bisa menghasilkan dengan bagus mendapat dukungan beliau untuk dikembangkan. 

Acara ditutup dan dilanjutkan satu malam atau malam minggu yang akan diisi dengan seni Karawitan, ketoprak kerto budoyo, dan tari-tarian dari Palembang, yang diciptakan dan dilatih kan oleh Seniman-seniman dari ISI yogyakarta. 

Tari Gending Sriwijaya (sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 
Tari Gending Sriwijaya (sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 

Tarian yang pertama ditampilkan adalah Tari Gending Sriwijaya yang ditarikan oleh putra putri Kalikerto. 

Tarian ini menggambarkan kejayaan Sriwijaya. Gending Sriwijaya merupakan tarian penyambutan di daerah Sumatera Selatan untuk para tamu.

Usai tarian Gending Sriwijaya dilanjutkan sambutan Bapak Kepala Desa Singgahan dan Bapak Camat Kebonsari. 

Bapak Kepala Desa singgahan (sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 
Bapak Kepala Desa singgahan (sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 

Bapak Kepala Desa Singgahan mempromosikan grup Karawitan Singgah laras dan grup ketoprak kertobudoyo. 

"Silakan yang ingin belajar kerawitan, boleh datang kesini. Yang ingin ikut main ketoprak, boleh bergabung. Yang ingin nanggap ketoprak juga boleh, hehehe...! "

Bapak Camat Kebonsari (sumber : tangkapan video kayangan garden) 
Bapak Camat Kebonsari (sumber : tangkapan video kayangan garden) 

Sementara bapak camat Kebonsari mengajak warga Singgahan untuk bangga. 

Bangga dengan Kalikerto yang bisa menjadi ikon Desa Singgahan. 

Taman wisata Kalikerto juga bisa menjadi sumber penghasilan yang mendongkrak perekonomian. Membuat UMKM pulih kebih kuat. 

Grup budaya yang bisa mendatangkan keuntungan ekonomi jika bisa berjalan istiqomah dan mendapat tanggapan, juga bisa membuat perekonomian pulih lebih kuat

Festival budaya Kalikerto juga bisa menjadi ladang UMKM mencari rejeki dengan banyaknya pengunjung. Dan menjadi pbeli produk UMKM. 

Tarian Lilin Syiwa (sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 
Tarian Lilin Syiwa (sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 

Acara selanjutnya adalah penampilan siswi SMP 2 Kebonsari yang menyajikan tarian lilin Syiwa. 

Tarian ini terinspirasi dari falsafah Jawa, urip kuwi urup. 

Hidup itu bermanfaat untuk orang lain. 

Spt hadist yang berbunyi : 

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni) 

Tarian ini begitu memukau dengan irama yang lambat dan lembut mengiringi gemulai para penari. 

Membawa lilin yang menerangi dunia, sekalipun dirinya terbakar habis. 

Akhirnya tiba acara penampilan ketoprak Kerto budoyo yang membawakan lakon Bandung Bondowoso. 

Ketoprak adalah seni pertunjukan yang sudah lama sekali jarang disaksikan. 

Padahal saat saya muda (ehm..) seni pertunjukan ini merupakan salah satu seni pertunjukan favorit. Baik yang ditampilkan di panggung, maupun yang tayang di televisi. 

Kembali pada ketoprak yang sudah mulai tampil. 

Roro Jonggrang ditemani dayang-dayang ( sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 
Roro Jonggrang ditemani dayang-dayang ( sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 

Diawali kegalauan Roro Jonggrang yang ditemani dayang-dayangnya atas ancaman Bandung Bondowoso yang ingin menghancurkan Kerajaan Jonggrang dan telah membunuh ayahandanya. 

Kemudian diselingi humor ketoprak. 

Humor ketoprak ( sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 
Humor ketoprak ( sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 

Dilanjutkan adegan Bandung Bondowoso bersama prajurit dan jin anak buahnya yang memaksa Roro Jonggrang agar bersedia menjadi istrinya. 

Tapi Roro Jonggrang menolak, dan mengajukan syarat agar bisa terlepas dari keinginan Bandung Bondowoso yang ingin memperistri nya. 

Bandung Bondowoso harus bisa membuat istana dalam semalam, lengkap dengan 1000 arca. 

Bandung Bondowoso yang sakti mandraguna dan mempunyai pasukan jin menyanggupinya. Pembangunan istana dengan seribu arca dimulai. 

Saat tengah malam, pembangunan istana hampir selesai, lengkap dengan arca yang diminta Roro Jonggrang. 

Roro Jonggrang menjadi panik. 

Dia memerintahkan dayang-dayangnya dan rakyat nya untuk membayar merang atau sekam, sehingga hari menjadi terang benderang. 

Ayam-ayam dipaksa bangun dan berkokok, membuat suasana seperti sudah terang dan pagi menjelang. 

Pasukan jin yang hampir menyelesaikan tugasnya, tinggal sebuah arca lagi, menjadi kaget. 

Mereka takut kamanungsan dan kabur melenyapkan diri ke alam ghaib. 

Bandung Bondowoso ikut kaget dan kecewa. 

Bandung Bondowoso murka dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca ( sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 
Bandung Bondowoso murka dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca ( sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 

Bahkan menjadi murka ketika menyadari, sebenarnya masih dini hari.

Terangnya langit dan kokok ayam hanyalah tipu daya Roro Jonggrang untuk menggagalkan pembangunan istana dan penciptaan seribu arca. 

Akhirnya Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca. 

Karena kesaktiannya, ucapan Bandung Bondowoso nenjadi kenyataan. 

Roro Jonggrang menjadi arca yang ke seribu. 

Demikianlah ketoprak dengan lakon Roro Jonggrang telah berakhir. 

Sesepuh Kalikerto, hehehe   ( sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 
Sesepuh Kalikerto, hehehe   ( sumber : tangkapan layar video kayangan garden) 

Meski serba minimalis dan singkat, tapi Grup ketoprak Kerto Budoyo telah berhasil mementaskan dan memvisualisasikan kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang dengan apik dan menarik. 

Mungkin ketoprak juga bisa didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia sebelum diklaim negara lain. 

Terima kasih. Acara Festival budaya berakhir. 

Minggu pagi akan diadakan jalan santai bersama Pak Bupati. Silakan berpartisipasi. Semoga saya bisa ikut mengulasnya. 

Salam budaya. 

Salam pariwisata. 

Salam sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun