Kamu pilih gemuk?Â
Atau ramping?Â
Jelas rampinglah,Â
Diet sampai tepar pun dilakukan.Â
Aih... Ini bukan tentang tubuh, tapi koalisi.Â
Koalisi gemuk, terdengar menguntungkan.Â
Tapi coba pikirkan.Â
Gemuk karena banyak parpol, sedang semua ingin menonjol.Â
Duh, tidak nampol malah bikin ngompol.Â
Cukup satu cawapres. Banyak pilihan.Â
Sama kuat, semua layak jadi kandidat.Â
Duh, aduh... Pusing pala barbie. Eh..Â
Koalisi ramping juga bikin pusing.Â
Butuh kepercayaan publik.Â
Butuh dukungan tentang kuantitas.Â
Tidak sekedar kualitas. Sebab pilihan tentang suara.Â
Demokrasi yang merdeka. Siapa pilih siapa.Â
Sesuka hatinya. Tidak dipaksa dengan kriteria. Hanya suka dan tak suka.Â
Jika Koalisi gemuk dipersepsikan sebagai Koalisi banyak partai dengan prosentasi perolehan suara yang tinggi, tentulah para parpol ini mempunyai nilai tawar yang tinggi.Â
Justru dengan beranggotakan parpol dengan nilai tawar tinggi ini akan membingungkan jika semua menjagokan cawapres.Â
Seperti saat ini yang terjadi di dunia politik di Indonesia.Â
Berikut ini bisa kita liat arah Koalisi politik jelang pemilu 2024.
Dengan bergabungnya partai Golkar dan PAN dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR)yang mengusung Capres Prabowo Subianto, terasa menguntungkan sekaligus memusingkan jika semua parpol menginginkan posisi cawapres.Â
Bergabungnya PAN dan Golkar, membuat Prabowo Subianto telah mengantongi lima dukungan parpol untuk maju bertarung di Pilpres 2024, yaitu :
-Partai Gerindra
- PKB
-PBB
- PAN
-Golkar
Dengan bergabungnya 5 parpol dalam KKIR ini, menjadikan Koalisi lebih gemuk dan berisi.
 Tapi bagaimana jika setiap parpol mempunyai pilihan Cawapres sendiri-sendiri dari parpolnya masing-masing?Â
Sementara dilansir dari kompas. com,
Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto mengatakan, tiga ketum parpol yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP),yaitu ketum partai demokrat, ketum partai nasdem, dan presiden PKS telah sepakat menyetujui satu nama cawapres Anies Baswedan pada pilpres 2024.
Tinggal menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan, sehingga menjadi kejutan dan memuaskan semua penggemar politik.Â
Koalisi ke-3 yang tak kalah "gemuk" Karena meski satu parpol tapi mengantongi prosentase tinggi dalam pemilu 2019, sehingga tanpa Koalisi sebenarnya sudah bisa maju dalam pencalonan capres dan cawapres.Â
Koalisi antara PDIP, PPP, Hanura dan Perindo ini mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.
Lalu, apakah Koalisi itu sudah fixed langgeng sampai pemilu dan pilpres 2024?Â
Diakui atau tidak, dalam perkembangan politik yang sangat cair ini, penentuan cawapres akan sangat menentukan perubahan arah angin Koalisi.Â
Mungkin yang sudah solid karena telah sepakat menentukan cawapres adalah Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
 Sedang 2 Koalisi yang lain, kemungkinan juga sudah memilih kadidat, tapi pergerakan parpol yang masih cair kemungkinan besar masih sangat berpengaruh.Â
Kunci yang menguntungkan atau merugikan Koalisi sepertinya bukan gemuk atau ramping yang justru membuat maju kena mundur kena. Tapi soliditas Koalisi di tengah cairnya dunia perpolitikan.Â
Siapa cawapres yang dipilih mendampingi capres terpilih masing-masing koalisilah yang menentukan.Â
Kesepakatan Koalisi dan soliditas nya sangat diperlukan untuk membentuk Koalisi yang menguntungkan.Â
Mungkin jika terjadi deadlock dalam pemilihan cawapres, bisa diadakan pemilihan suara intern dalam sebuah Koalisi yang hasilnya harus disetujui bersama.Â
Barangkali itu bisa menjadi jalan akhir jika permufakatan dan perundingan Koalisi menentukan cawapres tidak membuahkan hasil.Â
Semoga pemilu dan pilpres 2024 berjalan lancar, aman, tentram dan damai.Â
Tentunya itu harapan seluruh rakyat. Siapapun yang menang dan terpilih, itulah yang harus didukung, meski tugas rakyat untuk memilih jagoannya masing-masing.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H