Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Kenduri, Wayang, Sampai Daur Ulang Sampah Mewarnai Jalan Santai Berkostum HUT 78 RI di Madiun

20 Agustus 2023   15:09 Diperbarui: 20 Agustus 2023   18:37 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laskar merah putih dusun Krandegan RT 04 sebagai peserta urutan pertama (dokpri) 


Topinya  Cething

Rompinya  Kresek

Sepaton....!!!(pakai sepatu) 

(Yel-yel RT 11) 

"Karnaval? "

"Bukan! " Jalan santai berkostum! " Kata Bu RT. 

Kami memang sedang membicarakan lomba Desa antar RT yang dikemas dalam lomba jalan santai berkostum memperingati HUT 78 RI. 

Bu RT memperlihatkan sampah sisa pembungkus buah, seperti jaring. 

Sedang Cething wadah nasi semua punya. 

"Nanti kalau jalan santai kan panas, jadi kita perlu topi lebar. Sekalian kita belajar membuat topi. Bahannya dari sampah tak terpakai, sehingga banyak keuntungan dan manfaat, " Bu RT memberi penjelasan. 

Biasanya dalam pertemuan RT, kita memang selalu diisi dengan tips dan ketrampilan, selain acara arisan dan menabung. 

Tapi acara itu terhenti sejak pandemi. Kini kita mulai lagi. Momennya pas untuk itu. 

Memanfaatkan sampah bungkus buah, dan cething bekas nasi untuk pelengkap kostum jalan santai ini, ada banyak manfaat.

Empat manfaat yang didapat, antara lain : 

1. Mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. 

2. Menambah ketrampilan warga RT

3. Menghemat biaya lomba, begitulah yang harus dilakukan sebagai Ibu Smart. 

4. Mendapat ide kostum. 

Akhirnya sepakat, untuk membuat topi. Semua membuat sendiri. Yang kesulitan dibantu. 

Langsung eksekusi  akhirnya jadi. Siap jadi pelengkap  kostum jalan santai. 

Topi cantik dari cething wadah nasi dan sampah pembungkus buah untuk kostum pelengkap (dokpri) 
Topi cantik dari cething wadah nasi dan sampah pembungkus buah untuk kostum pelengkap (dokpri) 

Kostumnya merah putih sesuai tema peringatan HUT 78 RI. 

Akhirnya bawahnya hitam, sebab semua punya. 

Tadinya ingin memakai kain/jarik batik. Tapi kalau harus menyewa, seperti nya pemborosan dan hura-hura. Padahal kita ingin sesuatu yang sederhana dan mengena. Lucu juga. 

Akhirnya, Bu RT punya ide menarik membuat rompi dari tas kresek. Murah meriah dan unik. 

Setelah dicoba juga terlihat cantik. 

Saat hari H, semua diharap berkumpul pukul 06.00, dan tiba di lokasi sebelum pukul 06.30.

Hari ini, Minggu 20 Agustus 2023, di Lapangan Desa Krandegan

Lomba dimulai sekitar pukul 07.00 dengan 37 peserta. Jumlah RT di Desa Krandegan. 

Kontingen RT 11 siap berangkat (dokpri Bu Anies) 
Kontingen RT 11 siap berangkat (dokpri Bu Anies) 

Setelah kontingen RT 11 berangkat, dan mengambil nomor undian, ternyata mendapat urutan ke-20. 

Ternyata peserta lain sudah datang lebih dahulu. Acara akan segera dimulai. Menunggu ada 3 RT yang belum datang. 

Akhirnya acara dibuka dengan doa bersama dan pemberangkatan RT terdepan. 

Saksikan video pembukaan jalan santai berkostum dan grup terheboh di sini :


Giliran pertama yang akan diberangkatkan adalah RT 04 sebagai pemegang nomor urut 1. Laskar merah putih dari Dusun Krandegan. 

Laskar merah putih dusun Krandegan RT 04 sebagai peserta urutan pertama (dokpri) 
Laskar merah putih dusun Krandegan RT 04 sebagai peserta urutan pertama (dokpri) 

Ada juga peserta lain dengan kostum unik dan diikuti bapak-bapak yang membawa berkat dan bersarung seperti habis pulang kenduri. 

Peserta dengan kostum habis pulang kenduri sambil menenteng berkat(dokpri) 
Peserta dengan kostum habis pulang kenduri sambil menenteng berkat(dokpri) 

Tak kalah unik dan kreatif adalah peserta dengan kostum hitam-hitam dan hiasan rok dari kertas koran. 

Peserta berkostum unik dari kertas koran, menjadi salah satu juara(dokpri) 
Peserta berkostum unik dari kertas koran, menjadi salah satu juara(dokpri) 

Ada juga peserta berkostum cantik formal dan serius yang unik. 

Pemimpinnya dengan hiasan kepala ala Arjuna/Janoko, tapi di punggungnya memakai hiasan seperti Gatotkaca. Entah tokoh pewayangan siapa yang dimaksud. 

Di tengahnya perempuan-perempuan cantik berkostum hitam dengan hiasan kepala bulu burung ala Indian, tapi memakai rok ala penari samba atau penari disco. 

Sementara belakang sendiri diiringkan oleh punakawan yang selalu menyertai ksatria Pandawa dalam kisah mahabarata versi Jawa. 

Kontingen unik, saat punakawan mengiringkan para penari disco dengan hiasan bulu burung ala Indian(dokpri) 
Kontingen unik, saat punakawan mengiringkan para penari disco dengan hiasan bulu burung ala Indian(dokpri) 

Kontingen RT ini kalau saya tidak salah, mendapat juara. Mungkin apresiasi atas keseriusannya mempersiapkan  kostum.

Ada lagi kontingen RT yang mengambil tema Petani berdaya dengan memakai caping dan menggendong bakul isi sayuran dan buah-buahan. 

Kostum petani milineal berdaya. Salah satu kontingen yang mendapat juara (dokpri) 
Kostum petani milineal berdaya. Salah satu kontingen yang mendapat juara (dokpri) 
Kalau yang ini kontingen unik dengan anak-anak berkostum rumbai-rumbai rafia yang membuka jalan. 

Anak-anak dengan kostum unik(dokpri) 
Anak-anak dengan kostum unik(dokpri) 

Ada juga peserta yang memanfaatkan tas kresek untuk membuat rok. 

Rok dari tas kresek itu sangat cantik dan menarik. 

Kostum unik dari tas kresek merah putih(dokpri) 
Kostum unik dari tas kresek merah putih(dokpri) 

Akhirnya tiba giliran RT 11 diberangkatkan. Bu RT memimpin warganya mulai melangkah, setelah sebelumnya diawali dengan doa bersama.

RT 11 mulai berjalan sambil meneriakkan yel-yel yang telah kami buat. 

Pak Camat memegang bendera pemberangkatan, siap memberangkatkan peserta urutan 20  RT 11(dokpri Uthamimi) 
Pak Camat memegang bendera pemberangkatan, siap memberangkatkan peserta urutan 20  RT 11(dokpri Uthamimi) 

Bu RT memberi Aba-aba. 

(+)"Siapa kita? "

(-)"RT sebelas...! "

(+)"Mana semangatnya? "

(-) "Ini dia. Ini dia. Yesss!! "

RT 11 mulai berangkat. 

Setelah menghormat dengan meletakkan lima jari di kening, sambil meneriakkan, buka sithik. Jos! 

RT 11 mulai berangkat, setelah Pak Camat Kebonsari, Kabupaten Madiun mengangkat bendera pemberangkatan.

Yuk kita ikuti perjalanannya. 

Kita lihat dari videonya dulu ya. 


Jalan santai melewati jalan beraspal, kemudian berbelok. Sempat berhenti sebentar karena perjalanan tertahan. 

Sambil menunggu perjalanan di lanjutkan, RT 11 kembali meneriakkan yel dan bernyanyi, dipimpin Bu Nunung. 

Iki piye iki piye iki piye.. 

RT sewelas, kok ayu-ayu.. 

Ono sing lemu, ono sing kuru

Ora masalah sing penting ngguyu(eh... Maju. Hehehe) 

Akhirnya perjalanan dilanjutkan. 

Sampai di tengah persawahan, perjalanan peserta kembali terhenti. 

Kali ini agak lama. Yuk foto-foto dulu sambil istirahat sebentar. 

RT 11 dengan kostum kresek, topi daur ulang sampah bungkus buah dan tempat nasi (dokpri) 
RT 11 dengan kostum kresek, topi daur ulang sampah bungkus buah dan tempat nasi (dokpri) 

Akhirnya jalan santai dilanjutkan. Sebenarnya aku heran, kenapa di hari yang cerah kok langit mendung. Aneh, kan? 

Setelah sekian lama, akhirnya aku sadar, ternyata karena aku pakai kaca mata hitam. (Hahaha... Nggak lucu ya.) 

Kok dari tadi gelap dan mendung ya. Hihihi.. Intermezo (dokpri) 
Kok dari tadi gelap dan mendung ya. Hihihi.. Intermezo (dokpri) 

Akhirnya kita kembali ke garis finish, kembali ke Lapangan Desa Krandegan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. 

Alhamdulillah... 

#Event KPB Merdeka 2023  #TujuhbelasanKPB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun