Seperti yang tertera di lapaknya, rawon setan sungguh membuat penasaran. Kalau cuma tanya-tanya tentunya tidak bijaksana. Jadi langsung dipesan saja.Â
Seporsi rawon setan dibandrol 15 ribu. Wajarlah, tidak terlalu mahal, juga tidak terlalu murah.Â
Tapi saat melihat penampakannya, saya berani bilang, ini murah. Dagingnya melimpah dengan tauge dan sambal.Â
Tapi saya lebih  suka menamainya rawon malaikat, karena begitu bening dan putih. Hihihi...Â
Kalau menurutku, rawon itu hitam pekat dengan bumbu keluwak. Atau orang betawi bilang, pucung.Â
Keluwak ini yang biasanya memberi warna hitam kecoklatan pada penampakan rawon. Bukan kecap ya. Dulu ayah bilang warna coklat kehitaman karena kecap.Â
As far sih, rawon malaikat ini lebih mirip soto. Tapi penampakan dagingnya sudah sesuai kalau dinamai rawon. Cenderung kecoklatan. Enaklah buat sarapan. Kenyang.Â
Es Campur
Untuk minumnya  saya pesan es campur.Â
Enak. Manis segar dan sedikit legit karena bersantan seperti kuah dawet.Â