Lagi asyik menikmati kopi pahit di blok M, Si Sulung menyusul.Â
"Mau kopi, Nak? " Tanya ayah.Â
"Ya, Yah! "
" Ini kartu ATM nya. Kamu pesan sendiri. Nggak boleh bayar pakai uang cash! "
Kata Ayah sambil mengejar si sulung.Â
Si sulung hanya tersenyum.Â
"Sudah, ayah minum saja sama bunda. Duduk santai saja di situ! " Kata Si sulung sambil masuk dan memesan kopi.Â
"Kukasih ATM anaknya nggak mau," Kata Ayah.Â
Mungkin lupa kalau anak-anaknya sudah dewasa dan sudah bekerja.Â
Agak lama Si sulung menunggu pesanannya siap.Â
Dia datang membawa segelas kopi kapucino dan 2 kantong roti almond.Â
Diserahkan pada ayah dan bundanya.Â
"Hemmm.. Enak ini Nak! Namanya roti apa? " Tanya ayah.Â
"Roti almond! " Jawab bunda sambil menyuapkan roti ke si sulung. Sambil mencicipi sendiri tentunya. Hihihi.Â
Ayah itu sukanya begitu, sudah jelas-jelas di kantongnya tertulis almond, masih tanya kue apa. Hihihi..Â
Hemmm.. Rotinya lezat. Manis gurih, legit dengan topping almond yang melimpah.Â
Biasanya, bunda tahunya roti sobek paling lezat itu bluder.Â
Ini jauh lebih lezat.Â
Jadinya balance kalau dinikmati dengan kopi pahit. Hahaha...Â
"Ini Jakarta, Yah!" Kalau mau ke mana-mana bilang saja. Nanti aku yang belikan! " Kata Si sulung.Â
"Kalau di kawasan blok M ini memang tidak menerima uang tunai. Pakainya QRIS! " Lanjut si sulung.Â
"Ayo! Ayah sama bunda mau sarapan? "
"Apa mau jalan-jalan lagi ke taman? Di Jalan Barito ada taman! "
"Ayolah! "
Kami bertiga berjalan menyusuri trotoar, dan sampai ke taman Ayodya di Jalan Barito.Â
Di sekeliling taman banyak komunitas bergerombol. Terlihat dari kaos-kaos mereka yang seragam. Dari goweser sampai crosser.Â
Ada juga grup RT atau RW, entah kelurahan mana.Â
Banyak keluarga mengajak putra putrinya rekreasi ke taman. Wisata murah meriah dan dekat rumah.Â
Ada juga yang berpasang-pasangan. Eh...
Taman Ayodya Barito ini sepertinya Taman Kota yang merupakan Ruang terbuka hijau.Â
Suasananya nyaman.Â
Sayangnya, banyak perempuan yang asyik merokok. Maklum orang udik, merasa tak nyaman melihat pemandangan seperti itu.Â
Mungkin taman kota seperti ini justru menjadi tempat yang nyaman untuk para perokok.Â
"Ayuk lewat tengah taman saja, kelihatannya lebih dekat.Â
Suasananyapun adem dengan air mancur dan banyaknya bunga teratai putih yang sedang mekar.Â
Di tengahnya juga ada tonggak-tonggak yang dilengkapi PLTS dan tonggak lampu LED.Â
Menyeberang lewat tengah taman Ayodya sampai di jalan seberang.Â
"Mas, Gultik itu apa sih? " Tanya bunda pada si sulung.Â
"Gule tikungan, bunda! "
"Mau sarapan gule apa? "
"Gulenya terkenal enak apa gimana, kok dinamain blok M gultik? "
"Ya sudah kita coba saja! "
"Ayuk! "
Ternyata dia seberang taman Ayodya ada deretan lapak kuliner.Â
"Mungkin di sekitar situ, Nak! " Kata ayah.Â
"Ayuk dicari! "
Akhirnya kita meninggalkan taman Ayodya untuk berburu sarapan.Â
Kira-kira ketemu nggak gultik nya?Â
Besok ya, kira sambung di artikel kuliner selanjutnya, hehehe.Â
Yuk kita tinggalkan dulu taman Ayodya untuk berburu gule tikungan. Entah tikungan yang dimaksud yang mana, tapi kalau menyeberang ke utara, dan menyeberang lagi ke kiri, ada jajaran depot kuliner yang terlihat lezat, hehehe..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H