Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Career Switch? Ah... Biasa! (Obrolan Bersama Driver Online)

11 Juli 2023   12:25 Diperbarui: 11 Juli 2023   12:27 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Obrolan selama perjalanan (dokpri) 

Career switch, alias banting stir profesi atau pekerjaan ternyata sudah biasa di Jakarta. 

Jakarta? Sok teu, ah! 

Kebetulan sekali, saat di Jakarta saya sangat sering memanfaatkan jasa ojek online yang drivernya ramah dan suka bercerita. 

Tepatnya sih si bungsu yang setia mencarikan dan membayari grabcar yang siap mengantarkan saya dan ayah ke mana saja. 

Nanti dari lokasi, kalau mau pulang tinggal sharloc dan si bungsu sudah mengantar grabcar untuk menjemput kami pulang ke kostnya si bungsu.

Sesekali jadi orang tua yang dimanjakan anak, Malah asyik dolan, Hiks.. 

"Sudah lama gabung ojek online, Mas? " Tanya ayah. 

"Sudah 3 tahun, Pak! "

"Standby dari jam berapa, Mas? "

"Saya biasanya sore, Pak. Banting stir, mengemudikan mobil online. Soalnya saya kerja dulu. "

"Weihh, tidak capek Mas? "

"Yang namanya kerja, pasti capek Pak. Yang penting dibawa enjoy saja! "

"Terkadang malah malam saya juga jualan nasi goreng! "

"Luar biasa! "

"Di Jakarta, hal seperti itu biasa, Pak! "

"Oh, begitu ya? "

Diantar driver online (dokpri) 
Diantar driver online (dokpri) 

Itu pengakuan driver online yang pertama kali menjemput kami dari stasiun. 

Kali ini driver online yang lain, baru saja menjemput Aku dan Ayah dari blok M. 

"Sudah berapa lama gabung di dunia ojek online, Mas? " Seperti biasanya, ayah membuka percakapan. 

Aku asyik jeprat jepret. Hehehe... 

"Baru setahun, Pak!"

"Ini biasanya seharian penuh cari penumpang, atau malah malam juga, Mas? "

"Terkadang sesempatnya, Pak! 

" Tadinya kan saya kerja di perusahaan. Terus mendirikan PT sendiri. Setelah PT mulai jalan, saya resign! "

"Wah, jadi bos di usaha sendiri ya, Mas? "

"Iya, Pak. Capek kerja sama orang!"

"Sekarang lebih bebas. " Sambil ngojek online, lumayan buat tambah-tambah uang jajan. PT saya juga sudah jalan. "

"Apa tidak menyita waktu, Mas. Kalau masih nyambi ngojek online? "

" Ya kalau butuh waktu itu, pasti! "

"Tapi ada manfaat lain, Pak. Saya bisa sambil antar penumpang, sambil mempromosikan bisnis dan usaha saya. Menambah relasi juga, refresing juga.. "

"Wah, benar ya Mas! Salut saya sama anak-anak muda sekarang. Gigih dan kreatif. "

"Namanya juga di Jakarta, Pak. Kalau tidak kompetitif ya tersingkir! "

"Benar.benar.benar....setuju saya! " Kata Ayah manggut-manggut. 

Begitulah, career switch atau banting stir di bidang lain adalah hal biasa untuk generasi Z. Mereka cenderung tidak suka ditekan dan diperintah, dan tidak terlalu suka kemapanan kalau privasi nya tergadaikan. 

Rata-rata mereka lebih suka mendirikan usaha sendiri dan bermain dalam banyak bidang. 

Suka mencoba hal-hal baru, dan aktif mencari pengalaman. 

Ada juga driver online yang cukup unik dan masih sangat muda. Masih mahasiswa.  Driver ini menjemput kami usai menghadiri pertemuan keluarga  besar di daerah matraman. 

Ternyata dia tinggal di sekitar situ. 

Driver perempuan itu tadinya dikira Ayah laki-laki. Penampilannya tomboi abis. Memakai masker, rambut cepak tanpa anting, suaranya berat. Mbois, hihihi.. 

Tapi Aku tahu kalau drivernya perempuan dari data driver yang dikirim si bungsu. Lucunya si bungsu yang melihat fotonya, juga mengira kalau drivernya laki-laki. 

"Sudah lulus? " Tanya Ayah to the point. Maklum kali ini drivernya terlihat masih muda banget meski pakai masker. 

"Baru semester 3,Pak! " Jawabnya. Suaranya berat tapi ada aura anak-anaknya. 

"Sudah lama, jadi driver online? "

"Baru beberapa bulan, Pak. Tadinya saya kerja di sebuah bank. Bagian marketing untuk produk tabungan dan kredit, " Dia menjelaskan tanpa ditanya. 

"Kok pindah jadi driver online kenapa? "

"Mencari pengalaman, bisa disambi kuliah juga! "

"Kuliahnya di mana? "

"Di Universitas terbuka, Pak! "

"UT? "

"Iya! "

"Betah? "

"Ya dibetah-betahin Pak meski berat,namanya juga niat, hehehe".

" Bagus itu. Beratnya di mana? "

" Ya kan UT, Pak. Kadang malas, kan semua dikerjakan mandiri. Kurang motivasi. Bahkan teman saya pada bilang, Lu kuliah di UT paling nggak sampai 1  semester paling sudah keluar! "

"Tapi kan kenyataannya saya sudah sampai semester 3,Pak! "

"Iya, bagus itu. Kuliah di UT memang efforts nya harus kuat. Teman saya ada yang 10 tahun baru lulus" Kata Ayah. 

"IPnya juga rata-rata 2 koma. Susah mencapai lebih dari 3," Aku ikut nimbrung

"Aku pernah ambil akta juga di UT, karena nyambi sambil mengasuh anak-anak yang waktu itu masih kecil. Lumayan lancar sih, tepat 2 semester lulus, " Lanjutku. 

"Pokoknya, kalau di UT tuh, kerjakan semua tugas yang diberikan. Itu sudah menyimpan nilai! "

Obrolan selama perjalanan (dokpri) 
Obrolan selama perjalanan (dokpri) 

"Iya, Bu. Cuma kadang-kadang malas, tidak ada temannya. "

"Ya itu, motivasinya harus kuat. Tapi jaman sekarang mencari referensi kan jauh lebih mudah, tinggal buka google, atau tanya chatGPT AI. Beres! Hehehe.. "

"Iya, Bu. Itu salah satu kemudahan di era internet. "

"Eh, ternyata sudah sampai, ya? "

"Iya, Bu. Itu titiknya di depan! "

"O, iya! Terima kasih, ya Mbak! "

"Sama-sama, Pak, Bu! "

Kamipun segera bergegas ke tempat si bungsu yang sudah menunggu. 

Ternyata career switch di Jakarta adalah hal biasa. Mungkin karena banyaknya lapangan pekerjaan, atau karena generasi Z yang cenderung dinamis dan suka mencari hal-hal dan pengalaman baru. 

Sepertinya  Aku juga pengin melakukan career switch. Tapi kalau Ibu Rumah Tangga enaknya banting stir jadi apa? Bapak Rumah tangga? Eh. Hihihi.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun