Pecel Pincuk Bu Wo yang Legendaris, Buka 24 Jam

Malam mulai merambah dinihari. Suasana stasiun kereta api Madiun terasa sepi Meski banyak orang berlalu lalang.

 Memori kereta api menghiasi anganku, saat dulu sering menggunakan moda transportasi ini. 

Kereta api Brantas perlahan masuk Stasiun Madiun. 

Baca juga: Jambore Pramuka: Mengisi Liburan dan Membentuk Profil Pelajar Pancasila

"Aku naik Brantas eksekutif, Bunda! "

Tulis anakku di pesan WA. Mataku mengawasi orang yang keluar dari peron. Tapi tak kutemukan sosok si bungsu. 

Mengurai jenuh, aku berdiri dan mengamati suasana stasiun. Suamiku yang baru datang dari toilet menghampiriku. 

"Kutunggu di mobil, ya! " Katanya. 

Baca juga: Pendekar Porang Madiun Berbagi Pecel Pincuk Gratis di HUT Ke-77 RI

"Ya! " Jawabku. Suamiku memarkir mobilnya jauh di luar stasiun. Katanya kalau parkir di dalam ribet dan mahal. 

Baca juga: Tetap Sehat Pasca Konsumsi Masakan Hewan Kurban dengan Belimbing

Yoweslah, terserah. 

"Bunda, aku sudah di luar stasiun. Dari pintu barat! " Anakku menelepon.