Pecel Bu Wo terlihat ramai, padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah satu dinihari.Â
Depot ini buka 24 jam. Warung yang sudah ada sejak di sekitar warung ini terminal lama masih beroperasi.Â
Sudah 40 tahunan. Tapi warung ini masih eksis sampai sekarang.Â
Tetap bertahan, bahkan oleh gempuran pandemi covid-19.Â
Warung ini sudah pulih lebih kuat, meski suasananya masih seperti dulu. Meja kursi yang tersusun memanjang berhadapan, dengan botol-botol yang tersusun rapi menghiasinya.Â
"Pesan apa, Mas? " Seorang perempuan setengah baya melayani kami sambil asyik mengiris cabe merah.Â
"Pecelan saja, Bu. Sama tahu kuning, tanpa nasi! " Jawab si bungsu.Â
"Ibu pesan apa? " Tanya penjual pecel Bu Wo.Â
"Sebentar, Bu! "
"Ayah pesan apa? "Tanyaku pada ayah yang sudah duduk di kursi panjang.Â
" Nasi pecel! "