"Lauknya? "
"Babat! "
"Nasi pecel lauk babat, Bu! " Kuteruskan pesanan ayah pada penjualnya.Â
"Saya samain dengan anak saya saja, Bu!"
" Pecel tanpa nasi? "
"Pakai Nasi. Sedikit saja! "
Kami bertiga menikmati pecel Bu Wo.Â
Pecel ini diwadahi pincuk yang dibuat dari daun pisang sebagai pengganti piring.Â
Manfaat pohon pisang begitu banyak. Tidak hanya buahnya, bahkan daunnyapun bermanfaat untuk bungkus maupun tempat makan.Â
Hijau segar daun pisang memberi suasana lain. Sangat padu dengan pecel, kuliner tradisional khas Madiun yang lezat dan sehat.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!