Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PDIP-Demokrat Mesra, Mungkinkah Gerindra-PKS Mengikuti?

20 Juni 2023   14:22 Diperbarui: 21 Juni 2023   16:03 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari minggu, 18 Juni 2023 dunia perpolitikan sedikit terbelalak saat menyaksikan Puan dan AHY bermesraan pada pertemuan antara Puan dan AHY di Hutan Kota Plataran, kompleks GBK, Jakarta Selatan. 

Keduanya ditemani sejumlah elit partai masing-masing.

Sudah menjadi rahasia umum, jika sejak tahun 2004 terjadi komunikasi yang kurang harmonis antara PDIP-Demokrat, maupun ketua umumnya masing-masing. 

Saat 2 politisi muda yang telah mengambil estafet kepemimpinan dari orang tuanya masing-masing, mereka kini mengambil langkah menyejukkan dengan saling bertemu. 

Banyak yang berharap, awal perjumpaan mesra ini akan membawa iklim sejuk dan angin segar bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. 

Terlepas dari perjalanan politik yang panjang, kedua partai politik itu mempunyai banyak kesamaan, antara lain. 

1. Sama-sama partai besar yang pernah menjadi pemenang pemilu. 

2. Ketua umumnya sama-sama pernah menjadi presiden. 

3. Sama-sama pernah menjadi partai penguasa. 

4. Sama-sama pernah menjadi partai oposisi. 

5. Sama-sama berhaluan nasionalis. 

Banyak pengamat politik yang memprediksi, pertemuan kedua parpol ini ditujukan untuk mengantisipasi putaran kedua pemilu, karena ada 3 pasang capres dan cawapres yang akan berkontestasi dalam perhelatan politik tahun 2024 nanti. 

Namun sebagai masyarakat awam, tentu berharap lebih pada ketentraman dan keberlangsungan hidup bangsa dan negara. 

Apalagi, pertemuan itu diikuti dengan cerita mantan Presiden SBY yang bermimpi berada dalam satu gerbong bersama Presiden Jokowi dan mantan Presiden Negawati Soekarnoputri. 

Politikus senior PDI-P Hendrawan Soepratikno menanggapi positif mimpi SBY. 

Seperti dikutip dari beritasatu.com :

Jika mantan presiden kelima, mantan presiden keenam, dan presiden ketujuh bertemu untuk membahas keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara, tentulah akan membawa iklim sejuk. Tinggal menunggu waktu dan agenda yang tepat, lanjut Hendrawan pada wartawan (19/6/2023) 

Ada juga yang mengatakan, pertemuan itu bukan sinyal koalisi, tapi lebih pada menciptakan pemilu 2024 yang aman tentram dan damai. 

Hal ini karena Partai Demokrat, bersama PKS dan nasdem telah membentuk koalisi perubahan dengan memilih Anies Baswedan sebagai capres. 

Sementara itu, Aktivis 98 Faizal Assegaf , seperti dikutip dari wartaekonomi. co. id,

Pertemuan Puan dan AHY itu justru menguntungkan Anies Baswedan, sebab pencalonan Anies menjadi Presiden justru bisa mencairkan ketegangan antara PDIP dan Partai Demokrat, dan akan membawa kedamaian dalam Pemilu 2024 yang akan datang. 

Jika PDIP dan Partai Demokrat telah bersama-sama berusaha menciptakan iklim damai, akankah langkah ini akan diikuti Partai lain sebagai bentuk Pendidikan Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara? 

Seperti misalnya menjalin hubungan harmonis antara Partai Nasionalis dan agamis seperti Gerindra dan PKS untuk mengimbangi manuver politik guyup dan damai dari PDI-P dan Demokrat? 

Mungkinkah angan-angan rakyat kecil yang awam politik dan menginginkan kedamaian bisa terwujud? 

Semoga para politikus dan penguasa semakin matang kecerdasan emosi dan kedewasaan nya. 

Kita tunggu dan doakan saja, sampai ketenangan dan kedamaian itu akan terwujud. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun