"Siapa itu? " Tanyaku pada teman KKN yang didatangi cewek cantik.Â
"Pacarku! " Jawabnya.Â
Itu cerita mungkin sudah usang, tapi ternyata masih selaras dengan topik nabung bareng pacar yang dipilih Kompasiana.Â
Tak lama dia mengajak pacarnya pergi. Kebetulan saat itu hari minggu, jadi saya dan teman-teman yang lain mempersilakan.Â
Di antara kami bertujuh, dia termasuk yang membawa sepeda motor. Biasanya Aku dan Si Wuk yang suka pinjam motornya buat ngelayap ke mana-mana. Tapi tentunya bensinnya kami isi penuh.Â
Si Wuk yang di depan, sebab punya SIM. Sedang aku nggak punya, bukan belum. Karena memang tidak berniat membuat SIM. Lha sepeda motornya nggak ada, apalagi mobil. Eh...Â
Membuat SIM itu susah. Ujian tertulis belum selesai, yang lulus sdh tertulis. Eh.. Becanda.Â
Belum lagi ujian prakteknya, suruh naik motor muter-muter mengitari tanda, membentuk angka 8 tanpa boleh menyenggol pembatas, berkelok-kelok banyak, baru diluluskan prakteknya.Â
Padahal kalau medannya seperti itu, saya mending pilih jalan lain, ngapain juga melewati jalan seperti itu saat berkendara di jalan raya.Â
Saya pikir orang mengendarai kendaraan bermotor itu pasti menginginkan selamat, punya SIM atau tidak.Â