Mencatat tabungan RT saya anggap sebagai hiburan saja.
Seminggu sekali membantu warga RT menabungkan uangnya di bank. Sekalipun jumlah keseluruhan hanya 100-200 ribu.Â
Terkadang kalau terlalu sedikit saya tabung 2 minggu kemudian. Tapi terkadang risih dan tidak nyaman, memegang uang orang banyak, jadi meski baru 100-200 ribu tetap saya tabung ke bank.Â
Menabung untuk ibu-ibu, secara langsung mempraktekkan hidup hemat.Â
Jika Ibu-ibu yang biasa hidup hemat, telaten mengumpulkan uang koin tentu akan menular pada anak-anak mereka.
Sebab ibu adalah madrasah yang utama untuk putra putrinyaÂ
Uang koin tak terpakai yang biasanya hanya mampir di kaleng  biskuit, sebagai persediaan untuk nyepak i pengemis  atau pengamen yang datang ke rumah, atau saat bepergian dan ketemu mereka, ternyata bisa ditabung.Â
Terkadang uang recehnya ditukar sama suami, dan disimpan di dashboard mobil, untuk persediaan parkir, tukang ngamen dan pengemis, dan tukang lain yang mengharapkan uang receh tak terpakai.Â
Bisa jadi koin-koin itu tak ada harganya, tapi bagi orang lain sangat berharga.Â
Tidak melakukan pemborosan ini sejalan dengan butir-butir Pancasila dalam sila ke-5 Pancasila, yaitu:
Butir 7.
 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
Pemborosan dan gaya hidup mewah ini tergantung pada kemampuan masing-masing.Â