Kebetulan Bapak punya kebun kelapa, dan ada lahan yang bisa dipergunakan untuk penelitian. Sedang bibit kencur bisa dibeli dan dicari pada petani kencur.Â
Untuk judul ini Alhamdulillah prosesnya lancar dan saya sudah menjalani seminar proposal dan mulai melakukan penelitian.Â
Tanpa diduga, suami saya yang saat itu baru sekali bertemu saya, Tiba-tiba datang bersama kakak dan ayahnya untuk melamar saya.
 Beliau memang sudah berumur dan sudah sekitar 7 tahun jadi PNS, dengan selisih umur dengan saya 10 tahun lebih tua.Â
Tak heran kalau ingin segera menikah.Â
Duh. Kalang kabut jadinya. Intinya sih, bapak ibu menerima dan menyerahkan keputusan pada saya, tapi tentu untuk menikah butuh persiapan dan waktu yang matang.Â
Ada adat dan adab yang adiluhung. Tidak hantam kromo, jebrat jebret dan akad nikah selesai seperti pemikiran suami saya.Â
Kami adalah keluarga yang hidup dalam masyarakat Jawa penuh kekeluargaan.Â
Menikah adalah mempersatukan 2 keluarga, bukan cuma yang menikah saja.Â
Saya yang saat itu masih imut, hanya mengiyakan saja, nggak paham kalau perjalanan pernikahan itu berat dan berliku. Eh...Â
Kembali ke skripsi sajalah. Hehehe..Â