Tempat kenangan yang lain adalah tempat embah.Â
Sedikit banyak aku akrab dengan tempat dan keadaan di sana.Â
Sebuah desa di pinggir rel kereta.Â
Aku biasa terjaga saat terdengar lengkingan peluit dan suara kereta lewat.Â
Jes. Jes. Jes... Nguuung...!!!!Â
Sampai alam kembali dalam keheningan.Â
Saat pertama terjaga, Embah Putri udah sibuk di dapur sejak pukul 03.00 dini hari.Â
Sementara Mbah Kakung sudah melinting sigaret dan menikmati asapnya dengan pipa cangklong.Â
Di sampingnya radio tua yang setia bersuara, menemani Mbah Kakung menyesap kopi.Â
Embah Putri berjualan nasi penek. Nasi dengan beberapa sayuran seperti mie goreng, sayur nangka muda, opor ayam, telur,tempe dan tahu.Â