Menurut  Mohamad Nasrun , S. dkk hemat adalah sikap hati-hati dan teliti dalam mengatur dan membelanjakan uang atau harta.
Sedangkan secara Islam, hemat adalah membelanjakan harta atau uang hanya untuk sesuatu yang mendesak, atau sangat dibutuhkan.Â
Tapi jika kita menolak untuk membelanjakan uang untuk sesuatu yang mendesak atau sangat dibutuhkan, padahal kita mampu, maka kita akan dikategorikan pelit atau kikir.Â
Secara umum, hemat adalah membeli barang yang dibutuhkan sesuai kemampuan, dan tidak melebihi anggaran atau pendapatan.Â
Sehingga dengan berhemat, kita tetap mempunyai dana untuk bersenang-senang dan bersedekah.Â
Untuk mengadakan penghematan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.Â
1. Pemasukan
Pemasukan di sini adalah jumlah dana tersedia.Â
Termasuk jika ada yang menyumbang menu berbuka, jenis dan jumlah nya.Â
Ini juga untuk menentukan, apakah akan dikemas prasmanan, atau bukber tapi setiap peserta mendapat jatah porsi sendiri dalam box, maupun minum gelasan.Â
2. Kebutuhan
Kebutuhan meliputi menu apa yang akan disajikan, harga dan macam nya.Â
Kalau disajikan prasmanan, karena selera peserta bukber beragam, bisa juga menyediakan kuliner beragam.Â
Dalam prasmanan, jika kuliner yang disediakan beragam, porsinya bisa dikurangi, tidak harus sebanyak jumlah peserta.Â