Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Humor Ramadan, Jaburan dan Tahu Bacem

12 April 2023   11:35 Diperbarui: 12 April 2023   16:27 1845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahu dan tempe bacem (dokpri) 

"Ayah Noah, Bunda Syafa ada? " Tanya Bu Romlah, tetangga sebelah. 

"Lagi pemotretan! " Jawab Ayah Noah pendek. 

"Bunda Syafa sekarang jadi foto model? " Tanya Bu Romlah takjub. Wuihhh.. Nggak nyangka. Bunda Syafa keren juga, batin  Bu Romlah. 

"Bukan! Fotografernya! "

"Wuih, keren! " Kata Bu Romlah lebih takjub. 

"Fotografer hasil masakannya. Tuh di gazebo belakang! "

"Owh..! " Bu Romlah melongo, tapi segera bergegas ke belakang untuk menemui Bunda Syafa. 

Ada hal yang harus disampaikan tentang Jaburan untuk taraweh malam nanti. 

###

Mbak Mirna tergesa-gesa membopong kardus penuh makanan kecil. 

"Tok tok tok...!!! Diketuknya pintu berkali-kali, tapi tak ada jawaban. 

" Bunda Syafa!!! "  Mbak Mirna berteriak lebih keras. Tapi tetap sepi tak ada jawaban. Dia menyesal kenapa tadi tidakt membawa gawai. Kan bisa menghubungi Bunda Syafa. 

Duh, kenapa perutnya tiba-tiba mulas. Sudah 2 hari ini dia sembelit. Saat puasa Ramadan, biasanya memang banyak yang menderita sembelit. Sekarang harusnya bersyukur, karena perutnya terasa mulas. 

Tapi sekarang ini dia sedang mengantar pesanan snack Bunda Syafa. Apesnya, sepertinya nih rumah kosong. 

Aduh...! Perut Mbak Mirna semakin mulas. Kali ini tak tahan untuk buang angin. 

"Tok tok tok...!"

"Assalamu'alaikum...! " Kali ini Mbak Mirna berteriak setengah menjerit karena jengkel dan berusaha menahan diri untuk tidak buang angin. 

Tapi.... 

Duuttt.. Duttt.. Dutt! 

Eh, kelepasan juga. Tapi perut terasa lega. 

"Untung deh nggak ada orang! " Batin Mbak Mirna lega banget. 

"Brottt! " 

Mbak Mirna menuntaskan hajadnya  penuh percaya diri dengan  kekuatan penuh. 

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh..! "

Tiba-tiba terdengar suara ayah Noah dari arah belakang, dari luar. 

Sedang Mbak Mirna yang baru saja melontarkan bom menghadap pintu, langsung tersentak dan berbalik. 

"Hah? " Ayah Noah sejak kapan ada di situ? " 

Mbak Mirna kaget bagai disambar petir. 

Langsung lari ngacir saking malunya. Tak peduli pesanan snacknya belum dibayar. 

Ayah Noah bergumam dongkol tapi geli. 

"Dasyat ledakan dan baunya! "

 Teriak Ayah Noah sambil menutup hidung dan geleng-geleng kepala. 

Sementara Mbak Mirna yang mendengar teriakan ayah Noah cepat-cepat melarikan motornya, malu bukan kepalang! 

Ngomong-ngomong tentang Jaburan, itu adalah makanan kecil yang biasa disediakan untuk orang-orang yang menunaikan shalat taraweh di langgar, mushola, atau masjid. 

Biasanya dibagikan atau dinikmati bersama usai shalat taraweh selesai dilaksanakan. 

Begitu pula kali ini, di mushola lingkungan Bunda Syafa juga ada giliran memberikan Jaburan. 

Biasanya dicatat bergiliran. Tapi di Ramadan kali ini, berhubung krisis sedang melanda, pemberian Jaburan diberikan secara sukarela. 

"Terserah kapan mau menyumbang Jaburan. Langsung saja bawa ke mushola, tak perlu memberi tahu, " Begitu kata Bu RT. 

Terkadang sama sekali tidak ada Jaburan. Tidak apa-apa, tak masalah. Jaburan bukan keharusan, yang penting shalatnya. 

Lain hari mungkin Jaburan melimpah. Alhamdulillah, dinikmati saja. 

Mungkin itu rizki dan berkah yang dikirim Allah melalui para penyedia Jaburan. 

Seperti kali ini Jaburan melimpah di mushola. 

Bu RT meminta semua duduk dulu, Jaburan akan dibagi. 

Bu Hasnah duduk di samping Bu Annisa. 

"Saya tadi membuat bakwan, Bu." Bisik Bu Annisa pada Bu Hasnah dengan bangga.

"Enak tuh! " Jawab Bu Hasnah. 

Bu Annisa tersipu. 

"Saya kasih udang di tengahnya biar lebih cantik dan lezat! " Bisiknya lagi. 

Kali ini Bu Hasnah hanya manggut-manggut. 

Bu RT mulai membagikan Jaburan. 

"Ih, apa nih? Menggoreng tahu kok gosong. Apa malah digoreng pakai minyak jelantah. Gosong kok merata, " Katanya lagi. 

"Yang gosong-gosong gini bisa menyebabkan kanker! "Bu Annisa masih saja rewel. 

"Kalau nggak bisa masak mbok ya pesan saja! Masak tahu gosong seperti ini dibuat Jaburan. Ditimang-timangnya tahu coklat kehitaman di tangannya. 

Bu Annisa masih saja menggerutu dan mencela tahu yang dipegangnya. 

Bu Hasnah hanya diam. 

Bu Annisa langsung menggigit tahu yang sudah dibagikan padanya. 

"Eh, rasanya manis amat. Emangnya nih tahu dikolak, apa ya? "

Bu Annisa masih saja rewel dengan Jaburan yang dibagikan gratis. 

"Itu namanya tahu bacem, Bu! " Bu Hasnah menjawab dengan sedikit kesal. 

"Eh, seperti nya enak juga. Manis-manis gurih gitu! " Bu Annisa bergumam dalam hati. Rupanya ini yang disebut tahu bacem. 

Di sini sangat jarang orang membuat tahu atau tempe bacem. Mungkin makanan manis seperti itu kurang cocok untuk lidah Jawa Timur.

 Lebih cocok untuk daerah Solo, jogja, dan Jawa Tengah. Tak heran, tidak semua orang akrab dengan kuliner ini. 

"Ayo, Bu!" Saya duluan! " Bu Hasnah pamit pada Bu Annisa yang masih sibuk mengunyah tahu bacem.

 Sementara Bu Hasnah menggigit bakwan buatan Bu Annisa, tapi kemudian membungkusnya dengan tisue. Mau dimakan di rumah saja, katanya. 

"Bu Hasnah, ini nampannya tempat tahu bacem, dibawa sekalian, biar tidak kelupaan! " Bu RT menyerahkan nampan milik Bu Hasnah. 

Bu Annisa terbelalak! Jadi yang membuat tahu bacem Bu Hasnah? Padahal tadi dia selalu mencelanya. 

Bu Annisa mengambil cabe rawit dan bakwan buatannya dengan kalap.

Dicaploknya bakwan ditangannya untuk menutupi rasa malu dan bersalahnya pada Bu Hasnah. 

"Hegh!!!"

Bu Annisa terkaget seperti tersengat strum. Bakwan buatannya ternyata uasin.... dan pedas! 

Semoga Bu Annisa cepat Insyaf, dan mendapat hidayah dan berkah Ramadan. Tidak lagi suka mencela dan menggibah orang lain. 

Selamat menunaikan ibadah puasa. 

Semoga lancar dan berkah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun