Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Antara Memasak Dadakan, Menjahit Baju, dan Tantangan Samber THR Kompasiana

3 April 2023   21:12 Diperbarui: 3 April 2023   21:18 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakwan sayur dimasak kilat dadakan sesuai bahan tersedia untuk meng up grade skill memasak (dokpri) 

Belum juga sampai rumah, dalam perjalanan jauh, sedang berpuasa, ditanyai, "Kamu mau masak apa? "

Ini adalah tantangan yang harus diselesaikan. 

Kalau berhasil, mungkin skill memasak kita akan meningkat, dan pengendalian emosi kita juga juara. 

Sepertinya tidak peka banget, ya. Di jalan ditanya seperti itu. Capek lagi, dan sedang berpuasa, sementara cuaca terik. 

Tentunya belum terpikir mau masak apa. 

Mungkin kalau sudah membuka isi kulkas, barulah ide masak apa akan datang. 

Meski sudah sampai di rumah, tapi ketika dipaksa harus langsung masak untuk berbuka, pastilah ada rasa jengkel. 

Tentunya kita ingin istirahat sebentar, paling tidak ganti baju, cuci muka biar tidak lusuh-lusuh amat, apa duduk sejenak. 

Tapi ketika dipaksa untuk segera melakukan, ya anggap saja itu tantangan. 

Ketika kita berhasil melaksanakan dengan tulus ikhlas, maka derajad kita akan naik. 

Jadi, saya laksanakan tantangan ini dengan santai. 

Kebetulan di kulkas ada tempe, dan pare pahit, sehingga bisa ditumis. 

Untuk menyingkat waktu, lauk telur dadar sepertinya lumayan. 

Sedang camilan, sesuai bahan tersedia, membuat bakwan sayur. 

Masak kilat dengan memanfaatkan bahan makanan seadanya untuk berbuka. Diolah dengan canva (dokpri) 
Masak kilat dengan memanfaatkan bahan makanan seadanya untuk berbuka. Diolah dengan canva (dokpri) 

Cukuplah, asal dinikmati dengan penuh rasa syukur, semua terasa nikmat. 

Dan tantangan terlewati, masak dengan bahagia, meski yang dihasilkan menu sederhana. 

Sementara sukses mengupgrade skill memasak meski sederhana. 

Tapi apa yang terjadi, kalau sudah capek-capek masak tidak jadi dimakan karena sudah beli bakso rusuk jumbo? 

"No comment saja, ah. Saya lagi puasa, hehehe... 

Lain waktu, baru sadar, sudah lama saya tidak menyentuh mesin jahit. Mungkin sekitar 3 tahun. 

Biasanya, saat Ramadan menjelang Idul Fitri saya menjahit beberapa baju. Buat sendiri, sih. 

Maklum, dengan ukuran tubuh over size, agak susah membeli baju jadi alias baju instan. 

Menjahit itu susah-susah gampang. Kalau sesuai prosedur agak ribet, dari membuat pola, menentukan model atau pecah pola  memotong kain, dan mulai menjahit. 

Awalnya saya menjahit secara otodidak dengan pola dasar dari baju lama yang saya buka jahitannya. 

Menjahitpun asal nyaman dipakai sendiri. 

Tapi beberapa tahun yang lalu kebetulan saya berkesempatan mendapat pelatihan menjahit secara gratis di BLK. 

Lumayanlah, ada peningkatan skill dan pengetahuan. 

Dari menjahit gamis, kemeja, dan rok. Selanjutnya harus lebih banyak berlatih sendiri. 

Pelan-pelan, saya mulai bisa memecah pola, meski masih memilih model  yang sederhana dan mudah. 

Biasanya saat Ramadan banyak orang berburu baju baru. 

Tapi saya biasanya menjahit sendiri karena ukuran saya termasuk over size, paling tidak XXL, itupun saya lebih suka yang longgar. 

Nah, di bulan ramadan kali ini, sepertinya saya berniat meng upgrade skill menjahit saya agar meningkat. 

Tapi tunggu besok ya, soalnya perlu membeli kain dulu, hehehe.. 

Terakhir, ini saya sedang mencoba mengikuti tantangan kompasiana menulis setiap hari selama bulan ramadan. 

Ada juga membuat video dengan tema rahasia. Dan baru diberitahukan saat waktu mengunggah sudah dekat. 

Tantangan ini termasuk berat untuk generasi X seperti saya. 

Butuh belajar dan belajar lagi. 

Mengikuti tantangan ini, secara tidak langsung memaksa untuk mempelajari seluk beluk video, belajar membuat link, belajar mengunggah video, dan mengedit sesuai tujuan yang ingin dicapai. 

Saat mengerjakan tantangan itu, tentunya kita tidak boleh mengabaikan kegiatan ibadah di bulan ramadan. Tadarus, atau paling tidak membaca alquran harus tetap berjalan. Puasa dan tarawih apalagi. 

Tidak lupa menyisihkan sebagian rizki untuk yang membutuhkan. Berasa padat sekali ya, agenda kita kali ini. 

Tapi kalau kita bisa menjalani semuanya, maka skill kita akan meningkat. Baik hobi, atau profesi yang kita tekuni. 

Mari kita niatkan semuanya karena ibadah dan lillahi ta'ala. Semoga Allah meridhoi semua aktifitas kita, memberi rahmat, ampunan, dan menjauhkan kita semua dari api neraka. 

Terimakasih. 

Semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun