Mungkin di samping suaranya mengganggu, juga berbahaya. Sebab, saat meledak, tanah yang menutup lobang bisa ikut terlempar dan melukai kita.Â
 Selain bermain long, saya juga biasa memancing belut di sawah.Â
Meski perempuan, saya termasuk piawi memancing belut dan pasti dapat, meski mungkin cuma sedikit dan bisa dihitung dengan jari.Â
Saya tidak takut belut, tapi takut sekali pada ular. Aneh ya, padahal belut dan ular agak mirip, hehehe..Â
Memancing  belut juga membutuhkan feeling tersendiri.Â
Saat mata pancing di ujung tali senar dimakan dan ditarik, kita harus konsentrasi dan main perasaan.Â
Jika dirasa sangat belut sudah menelan umpan, segera mata kail kita sentakkan dan menancap di mulut belut.Â
Inilah saatnya kita tarik belut keluar dari sarangnya.Â
Sarang belut ini berupa lubang di pinggir-pinggir sawah dekat pematang yang berisi air. Terkadang terlihat gerakan air seperti tersedot ke dalam, tapi kadang-kadang seperti luber.Â
Mungkin bagi orang lain, memancing belut itu aktifitas kurang kerjaan. Tapi bagi saya itu adalah aktifitas yang mengasyikkan. Apalagi sambil ngabuburit. Waktu terjalani tanpa terasa.Â
Semua itu adalah kenangan masa kecil saat ngabuburit, jauh sebelum era internet.Â