Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Bandeng Bumbu Bali Pedas untuk Berbuka, Amankah?

31 Maret 2023   22:13 Diperbarui: 31 Maret 2023   22:26 5399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandeng bumbu Bali pedas (dokpri) 

Kemarin malam,sehabis shalat tarawih, di grup WA RT ada tetangga yang menawarkan ikan segar. Diambil langsung dari Sidoarjo. 

Kebetulan belum punya lauk buat makan sahur. 

Pilihan terakhir sih dadar apa telur mata sapi. Soalnya telur selalu tersedia di kulkas. 

Pilihan terakhir, sekaligus pertolongan pertama saat tidak ada lauk lain. Hehehe.. 

"Mas, lauk bandeng mau, buat sahur? "

"Ya! "

"Dibumbu Bali saja ya! "

"Ya! "

Aman nih, tidak ada komplain. Langsung saja pesan lewat WA. Alhamdulillah, respon cepat. Bahkan bersedia mengantar meski sudah malam dan di luar gerimis manis. 

Mungkin ada yang berpikir, sahur pakai yang pedas-pedas? Oh, no! 

Tapi mungkin ada juga yang tidak berselera makan saat tidak ada sambal atau cabe. 

Sebagian orang mungkin menghindari makan yang pedas-pedas karena alasan kesehatan. 

Sedangkan yang biasa makan pedas-pedas, dianggap hanya memperturutkan selera. 

Tapi apakah benar begitu? 

Sering makan makanan pedas terlalu banyak dapat menyebabkan rapuhnya permukaan lambung. 

Saat lambung rapuh, akan mudah terluka.

 Itulah sebabnya terlalu sering makan pedas akan memicu terjadinya gastritis atau maag akut.

Hal ini diakibatkan oleh peradangan pada lapisan lambung. 

Untuk menyembuhkan rasa panas dan efek pedas pada mulut dapat dilakukan dengan :

1. Minum susu. 

Susu mengandung protein yang mampu memecah capsaicin sehingga menghilangkan efek panas dan pedas pada mulut. 

2. Minum yang manis. 

Minuman manis juga dapat menetralisir capsaicin. 

Namun begitu, di balik bahaya mengonsumsi makanan pedas, ternyata makan pedas atau cabe mempunyai banyak manfaat. 

Hal ini karena cabai memiliki senyawa kimia yang disebut “capsaicin”, yang dapat menimbulkan sensasi nikmat dan ketagihan.

 Saat capsaicin tersentuh dengan lidah, saraf di lidah akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa lidah sedang mengalami rasa pedas atau panas. 

Capsaicin ini mempunyai banyak manfaat, di antaranya :

1. Nortwestern University Research  menyatakan bahwa otak manusia dipenuhi dengan reseptor capsaicin, yaitu senyawa yang ditemukan pada cabai.

Saat kita mengonsumsi cabai, maka otak akan merespon dengan melepaskan endorfin yang  menimbulkan perasaan nyaman,sehingga dapat meningkatkan suasana hati.

2. International Journal of Molecular Sciences menemukan bahwa cabai merah mengandung senyawa flavonoid alami yang disebut apigenin. 

Senyawa apigenin memperkuat hubungan antara sel di otak. 

3. Makan makanan pedas juga bisa meningkatkan kesehatan jantung.

 Hal ini karena capsaicin membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.

4. Zat capsaicin memiliki sifat anti-inflamasi atau antiradang . 

5. Mengonsumsi cabe, terutama cabai hijau yang kaya akan vitamin C dan beta-karoten yang sangat baik untuk membantu merawat kulit, menjaga kulit tetap sehat, dan bercahaya.

6. Sebuah penelitian dalam National Library of Medicine,membuktikan bahwa capsaicin mampu meningkatkan suhu tubuh dan metabolisme tubuh hingga 5%.

Melihat begitu banyak manfaat makanan pedas, tidak ada salahnya jika kita mengonsumsi makanan pedas saat berbuka dan makan sahur. 

Meski begitu, tetap harus dikonsumsi secukupnya, tidak boleh terlalu sering dan berlebihan, tapi bisa dipergunakan sebagai variasi menu. 

Untuk menyingkat waktu, langsung saja kita masak bersama. 

Bandeng Bumbu Bali

Bahan :

- 1/2 kg bandeng berisi 4 ekor. Bersihkan sisik, kepala, ekor dan siripnya. Cuci bersih. Lumuri garam secukupnya. Goreng sampai matang. Cukup dibalik sekali agar tidak remuk. 

Bumbu :

-Cabe tampar 10 buah. 

-Cabe rawit 5 buah. Kalau suka pedas, komposisi bisa dibalik. 

- Tomat besar 1 buah. 

- Bawang merah 5 buah

-Bawang putih 3 siung

-kemiri 2 buah

- jahe, seruas jari

-kencur seruas jari

Bumbu yang tidak dihaluskan :

- Lengkuas, sereh, daun Salam, daun jeruk. 

-garam 1 sendok teh(secukupnya) 

-Gula pasir 1 sendok makan 

Cara Membuat :

1. Haluskan semua bumbu, kecuali tomat dan cabe. 

2. Tumis bumbu sampai harum, tambahkan cabe dan tomat yang dipotong kasar, tumis sampai layu. Tambahkan setengah gelas air. 

3. Matikan api, blender semua. 

4. Masak lagi sampai mendidih. 

5. Tambahkan lengkuas, sereh, daun Salam dan daun jeruk. 

6. Tambahkan garam dan gula. 

7.Masukkan bandeng yang sudah digoreng. 

8. Masak sampai meresap, dan dibalik. 

9.Setelah air mengering, dan bumbu sudah menjadi sambal berbentuk pasta, matikan api. 

10. Bandeng bumbu Bali siap dinikmati. 

Bandeng bumbu bali ini bisa dinikmati bersama nasi, sayur asem, botok dan dadar jagung. 

Tapi cukup dikonsumsi dengan nasi putih hangat juga sudah nikmat. 

Bandeng kaya protein hewani, dan sambalnya kaya vitamin C, di samping kandungan capsaicin yang sangat bermanfaat dan banyak terdapat dalam cabe. 

Silakan untuk penggemar masakan pedas. Selamat berbuka dan makan sahur. 

Terima kasih, semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun