Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Baju Lebaran Bunda Shafa

28 Maret 2023   21:59 Diperbarui: 28 Maret 2023   22:09 1263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah Noah pulang dengan wajah berseri. Wajah lansianya yang berkerut terlihat bercahaya. 

Ada kebahagiaan tersendiri sepertinya. 

"Assalamu'alaikum..! " Sapanya pada Bunda Shafa yang sedang asyik menjahit ketiak bajunya yang sobek. 

"Wa'alaikumsalam warahmatullah..! "

Bunda Shafa menjawab Salam dan mencium tangan suaminya. 

"Bunda, Ayah punya sesuatu untuk Bunda! " Kata ayah Noah. 

"Apa itu, Yah? "

"Tarraaa...! " Ayah Noah mengacungkan sepucuk amplop tebal. 

"Buat Bunda...! " 

"Wow... Terima kasih Ayah! Bunda Shafa berbinar-binar  menghitung isi amplop sebesar gaji bulanan ayah Noah. 

" Ini tanggal berapa, Yah? Kok sudah gajian? "

"Itu bukan gaji. Tapi tabungan Bunda di kantor Ayah. Dipotong tiap bulan! "

"Owh... Terima kasih Ayah! " Bunda Shafa memeluk mesra suaminya. 

Jebar-jebur... Bunda Shafa bergegas mandi. Ayah Noah hanya geleng-geleng kepala maklum. 

Mereka kini hanya berdua, karena anak-anak mereka sudah dewasa, sudah bekerja dan mandiri mencukupi kebutuhannya. 

"Bunda pamit dulu ya, Ay! "

"Mau ke mana? "

"Mau beli baju. Shopping...! " Jawab Bunda Shafa tertawa renyah. 

"Bun...! "

Belum selesai Ayah Noah bicara, Bunda Shafa sudah menghilang bersama sepeda motornya. 

"Haduh..! " Ayah Noah bergumam sendirian. 

Berharap uangnya bisa untuk menyediakan menu agak istimewa, malah dibuat shopping. 

Padahal, dengan uang itu, Ayah Noah berharap menu berbuka dan sahur tidak hanya tahu.. tempe.. tahu.. tempe. Itupun hanya digoreng, tidak pernah divariasi. 

Sayur pun terkadang beli matang, 5 ribu rupiah. 

Hemmm.. Ayah Noah tepok jidat. 

Biarlah sesekali membahagiakan Bunda. Kalau Bunda bahagia, siapa tahu jadi bersemangat menciptakan menu-menu istimewa, keluarga berlimpah berkah,  dan dunia ikut ceria, hehehe..

Masih ada waktu menjelang dhuhur. Ayah Noah membaringkan tubuhnya yang lelah. 

###

"Bunda Shafa bersenandung dan bersholawat sambil melajukan sepeda motornya ke La Barca Fashion  yang baru buka. Pasti banyak baju-baju bagus di sana. Sekaligus kerudung-kerudung yang senada. 

Wow... Bunda Shafa lapar mata. 

Dihampirinya deretan gamis yang indah dan menarik. 

Gamis warna-warni. 

Olala... Cantik semua. Biru, pink, coklat, maroon... Ahai! 

Apa dibeli semua saja? 

Toh di tas ada amplop tebal dari Ayah. Eh... 

Yang di tengah itu modelnya cantik banget. Kayanya perlu difoto. Cekrek! 

Tapi tak perlu tergesa, lihat-lihat dulu saja. 

Bingung memilihnya. 

Itu yang berenda  cantik sekali, tapi sepertinya terlalu heboh. Bunda Shafa suka yang simpel. 

Yang berhias brokat, apalagi. Wow, kalau dipakai pasti mirip mantan putri (maksudnya sudah lansia. Sudah bukan putri lagi. Eh...) 

Enak nih, bisa lihat-lihat tanpa dikintilin pramuniaga. Bebas memilih. Nanti kalau sudah sreg, baru bawa ke kasir. 

Bunda Shafa asyik mengulik dan wira-wiri mematut-matut baju yang digantung dan beberapa ada yang dipakaikan ke boneka. 

Indah dan menarik. Tidak ada yang jelek. 

###

"Lho, Bunda sudah pulang? " Ayah Noah terbangun tepat saat adzan dhuhur berkumandang. 

Bunda Shafa asyik bersantai di sofa, sementara banyak bungkusan besar di sampingnya. 

"Dapat berapa potong bajunya, Bunda? "

"Baju apa? "

"Lha itu banyak bungkusan! "

"Owh, itu sembako dan kebutuhan bulanan. Sama ingkung panggang kesukaan Ayah, buat berbuka. 

"Bajunya? "

"Nggak ada? "

"Kenapa? "

"Nggak ada yang muat! "

"Haaa? " Ayah Noah nyaris terbahak. Dibungkam mulutnya dengan tangan sambil bergegas ambil air wudlu ke belakang. 

Kalau ketahuan tertawa, bisa-bisa Bunda Shafa ngambek dan ingkung panggang nya dihabisin sendiri, hihihi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun