Ada yang suka gorengan?Â
Saya termasuk penyuka gorengan. Tapi biasanya menggoreng sendiri, dan terkadang saya posting di medsos, bahkan Kompasiana.Â
Saya sempat membaca artikel salah seorang kompasianer, yang menulis kalau posting makanan itu pamer.Â
Duh..Â
Di saat menunggu pengesahan RUU perampasan aset para pejabat yang diduga mempunyai kekayaan tak wajar, dan suka pamer barang mewah, sepertinya pamer makanan tuh tidak ada apa-apanya.Â
Kok ya masih ada yang melarang. Eh..Â
Tapi bisa jadi justru benar.Â
Pamer makanan justru lebih menyakitkan untuk orang-orang yang tidak bisa makan.Â
Baik karena alasan kesehatan, tidak bisa membuat atau memasak, tidak bisa membeli, atau betul-betul tidak mampu.Â
Apalagi saat puasa, di siang hari. Dipamerin makanan tentu lebih menarik dan menggoda daripada lihat orang foto nangkring di atas moge, berdiri di atas rubicon, atau melongok keluar dari mobil sport mewah yang bisa dibuka atapnya.Â
Tapi kali ini saya mengunggah foto makanan bukan karena ingin pamer, tapi ingin menampilkan ilustrasi saja. Kalau pengin ya membeli atau membuat sendiri, murah dan mudah didapat dan dibuat.Â
Saat berpuasa, asupan makanan sebaiknya lebih diperhatikan agar kita tetap sehat dan bugar saat melakukan aktifitas.Â
Makanan yang baik, tentunya yang mengandung gizi berimbang sesuai yang dibutuhkan tubuh.Â
Gorengan, seringkali sering dianggap sebagai biang kerok obesitas, penyakit jantung, bahkan diabetes.
Tak heran banyak orang berusaha menghindarinya meski sebenarnya menyukainya.Â
Dilansir dari Alodokter.com, Berlebihan dalam mengonsumsi gorengan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, yaitu LDL, low-density lipoprotein.Â
Selain itu, lemak jenuh juga menurunkan kolesterol baik yang disebut high-density lipoprotein (HDL).
Lalu, apakah berbuka dengan mengonsumsi gorengan sebagai takjil dilarang?Â
Berbuka dengan mengonsumsi gorengan sebenarnya tidak dianjurkan. Meski juga tidak dilarang.Â
Untuk mengonsumsi gorengan, ada syaratnya, yaitu :
1. Tidak lebih dari 1. Apalagi jika di samping gorengan masih mengonsumsi makanan lain.Â
Diperkirakan, dalam sepotong bakwan terdapat 137 kalori dan 11,59 gram lemak.Â
Sedang dalam sepotong tempe goreng tepung terkandung 72 kalori dan 4,2 gram lemak.Â
Padahal, rata-rata kebutuhan kalori orang dewasa adalah sekitar 2.100 kalori/orang/hari (Alodokter.com)Â
Tentunya akan terjadi kelebihan kalori kalau kita sudah mengonsumsi 5 potong gorengan, tapi masih mengonsumsi makanan atau jajanan lain, bahkan nasi dan lauk pauknya.Â
2. Setelah mengonsumsi gorengan, sebaiknya diikuti dengan meminum air putih hangat secukupnya.Â
3. Dalam mengonsumsi gorengan sebaiknya diimbangi dengan buah segar dan sayuran. Ini untuk mengimbangi kebutuhan gizi yang berimbang.Â
Terlepas dari kesukaan akan gorengan, sebenarnya ada makanan yang dianjurkan untuk berbuka puasa, yaitu :
1. Kurma.Â
Kurma dianjurkan untuk berbuka karena kandungan gula alaminya bisa menaikkan dan menstabilkan gula darah jika dikonsumsi secara tepat.Â
Kurma juga bisa mengembalikan energi yang hilang saat berpuasa.Â
Dalam hadis dikatakan :
“Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah),  jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air. (Almanhaj.or.id)Â
 Begitulah, dalam hadis itu dijelaskan, urutan berbuka yang paling dianjurkan adalah mengonsumsi ruthab atau kurma basah, kurma kering dan seteguk air.Â
Kurma dianjurkan untuk berbuka karena mengandung unsur gula yaitu glukosa dan fruktosa.Â
2. Selain kurma, yang dianjurkan untuk berbuka adalah sari buah, atau jus buah.
3. Air bercampur madu.Â
Bisa juga dengan perasaan lemon bercampur madu, dll (dr Anwar Mufti).Â
4. Jangan mengonsumsi makanan berlebihan.Â
Jadi, silakan berbuka dengan gorengan, tapi konsumsi secukupnya saja. Jangan lupa mengimbanginya dengan makanan sehat lainnya, seperti buah, sayur, telur rebus, dan makanan berprotein yang diolah dengan tepat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H