Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Suara Misterius di Malam Ramadan

25 Maret 2023   06:30 Diperbarui: 25 Maret 2023   07:09 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara alunan ayat suci dari Masjid masih terdengar. Tapi mataku sudah meredup, bagai lampu 5 watt. 

Aku sudah membaca alquran 1 juz. Sementara kusudahi. 

Ramadan hari pertama telah terlampaui. Tadi malam sahur tepat waktu, bahkan masih banyak waktu tersisa.

Tapi justru di Ramadan ke-2 ini badanku terasa lelah. Mungkin aktifitas marathon sambung menyambung baru kurasakan efeknya sekarang. 

###

Remang-remang, jalan menuju mushola terdekat membiaskan bayang-bayang suram hutan jati. 

Ada lampu penerangan sebenarnya. Tapi malam begitu sepi. 

Aku berjalan pelan sudah mengenakan mukena. Tanganku menjinjing sajadah. 

Kaki bersandal jepit melangkah santai, tapi ritmis. Tidak cepat, juga tidak lambat. 

Tidak ada masalah sebenarnya, sebagaimana berangkat tadi, jalan pulang kembali kulalui. 

Sejenak bulu kudukku meremang dan jantungku berdetak lebih cepat. 

Oh, tidak! Hampir saja jantungku berhenti berdetak. Mataku melotot, dan aku berteriak nyaring. Tapi tidak ada suara yang keluar dari kerongkonganku. 

Pelan tapi pasti, dalam bayang pohon dan lampu jalan, seekor ular yang sangat besar melintas di depanku. Sejenak berhenti dan kepalanya terangkat. 

Aku menahan nafas, meski tetap saja nafasku memburu, dan jantungku berdetak sangat cepat. Jedag jedug seperti instrumen musik rock. 

Dari jauh terdengar lamat-lamat suara patrol. Anak-anak yang biasa membangunkan orang sahur. 

Kenapa jam segini mereka sudah berkeliling? 

Atau hanya suaranya, tapi sesungguhnya tidak ada? 

Aku semakin panik dan takut. Sebenarnya rumahku tinggal 100-an meter. Tapi di rumah juga tidak ada siapa-siapa.

 Suamiku belum pulang dari masjid besar. Sedang aku memilih shalat tarawih di mushola terdekat. 

Di tengah panik dan bingung, Tiba-tiba terdengar barang seperti dibanting. 

"Prang.. Prang.. Jreng!!! 

Tiba-tiba terlihat cahaya terang lamat-lamat. 

Suara musik bertalu-talu. Semakin lama semakin mengeras, dan kembali lirih. 

Aku meloncat kaget. Gawaiku  berkerlap-kerlip. 

Rupanya alarm pengingat sahur berbunyi nyaring dari gawaiku. 

Kuraih gawai, ternyata sudah pukul 03.00 wib. Berarti sudah 10 menit, gawaiku menjerit-jerit. Sebab kusetel alarm pukul 02.50 wib. 

Lamat-lamat terdengar rombongan anak patrol membangunkan orang sahur. 

Sahur.. Sahur! 

Sahur.. Sahur! 

Sahur.. Sahur! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun