Sejenak bulu kudukku meremang dan jantungku berdetak lebih cepat.Â
Oh, tidak! Hampir saja jantungku berhenti berdetak. Mataku melotot, dan aku berteriak nyaring. Tapi tidak ada suara yang keluar dari kerongkonganku.Â
Pelan tapi pasti, dalam bayang pohon dan lampu jalan, seekor ular yang sangat besar melintas di depanku. Sejenak berhenti dan kepalanya terangkat.Â
Aku menahan nafas, meski tetap saja nafasku memburu, dan jantungku berdetak sangat cepat. Jedag jedug seperti instrumen musik rock.Â
Dari jauh terdengar lamat-lamat suara patrol. Anak-anak yang biasa membangunkan orang sahur.Â
Kenapa jam segini mereka sudah berkeliling?Â
Atau hanya suaranya, tapi sesungguhnya tidak ada?Â
Aku semakin panik dan takut. Sebenarnya rumahku tinggal 100-an meter. Tapi di rumah juga tidak ada siapa-siapa.
 Suamiku belum pulang dari masjid besar. Sedang aku memilih shalat tarawih di mushola terdekat.Â
Di tengah panik dan bingung, Tiba-tiba terdengar barang seperti dibanting.Â
"Prang.. Prang.. Jreng!!!Â