Kecepatan yang diizinkan langsung ditampilkan di monitor di depan pengemudi, dengan angka hijau dalam lingkaran.Â
Bodi kereta itu diletakkan di dekat area patung singa yang sudah lebih dulu dibangun dan viral.Â
Meski tidak dioperasikan selayaknya kereta, tapi keberadaan kereta Shinkansen ini juga menyedot perhatian sebagian besar pengunjung.Â
Keberadaan Shinkansen ini untuk melengkapi beberapa ikon negara yang dibangun miniaturnya di PSC.Â
Pembangunan ikon negara lain ini ditujukan untuk tujuan edukasi dan wisata.Â
Sebelumnya, telah ada patung merlion yang merupakan ikon negara Singapura, kabah (Arab), Miniatur menara Eiffel (Perancis) dan rumah Eropa.Â
Sedang tak jauh dari Shinkansen, ada grup musik kolintang dan seorang biduan yang asyik menghibur pengunjung. Ini tentu saja budaya negeri kita sendiri yang harus dilestarikan.Â
Di depannya diletakkan toples bening untuk memberi wadah bagi pengunjung yang ingin nyawer.Â
Pak walikota memberi ruang pada grup musik dan penyanyinya untuk mendapatkan penghasilan tambahan.Â
Saat itu, minggu sore menjelang malam, pengunjung PSC cukup sesak. Harus saling bergantian jika ingin berpose di sekitar patung singa yang saat itu deras memuntahkan air.Â