Dunia maya riuh dengan pemberitaan jam masuk sekolah pukul 5 pagi di NTT.
Dede Yusuf, wakil ketua Komisi X DPR ini menanggapi serius soal jam masuk sekolah pukul 05.00 wita, yang kini sudah diundur menjadi pukul 05.30.
Selanjutnya, Dede Yusuf juga menyatakan, Gubernur NTT Viktor Laiskodat yang memberlakukan jam masuk sekolah pukul 05.30 WITA perlu berdasarkan data dan capaian.
Dede Yusuf juga mengusulkan, agar Kemendikbud  Nadiem Makarim, segera turun tangan menanyakan kepada pihak pemerintah provinsi apa yang mau dicapai.
Kegaduhan ini tidak terlepas dari keheranan banyak orang tentang korelasi masuk pagi dan pencapaian prestasi terhadap anak didik.Â
Kenapa sepertinya terlalu dipaksakan, karena secara aktual, pemerintah, via kemendikbud sedang gencar memberlakukan Kurikulum merdeka yang sangat berpihak pada siswa.Â
Apakah hal ini akan dijadikan ajang uji coba dan penelitian akademis seperti skripsi, thesis, dan disertasi? Eh..Â
Sementara itu, Linus Lusi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur menegaskan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah membuat dan resmi memberlakukan kebijakan itu berjalan di 10 sekolah tingkat SMU/SMK, hanya untuk kelas XII, dan memundurkan dari pukul 05.00 menjadi 05.30 WITA.Â
Sebenarnya, apa alasan Gubernur Viktor Laiskodat memberlakukan jam masuk pukul 05.30?Â
- Alasan kedisiplinan?Â
- Alasan meningkatkan kualitas pembelajaran?Â
- Â atau minta imbal balik karena sektor pendidikan menguras anggaran daerah. Balas dendamkah? Eh..Â
Tapi di sisi lain, mungkin Gubernur Laiskodat termasuk tipe orang yang "talk less, do more"
Jadi yang penting jalan dulu. Sebab dengan berjalannya peraturan sekolah pukul 05.30, kita bisa segera tahu:
- Â apakah peraturan itu akan berpengaruh pada peningkatan kualitas pembelajaran atau tidak.Â
- kendala apa saja yang dihadapi saat pemberlakuan peraturan tersebut.Â
- keuntungan apa saja yang didapat dengan memberlakukan peraturan tersebut.Â
- apakah bisa terus dilaksanakan atau dihentikan.Â
Terlepas dari pro kontra dan banyak penolakan, ada baiknya sekolah masuk  pukul 05.30 ini segera dilaksanakan, sebab :
- Sebagian besar yang menolak adalah masyarakat di luar NTT. Padahal yang terimbas langsung adalah warga NTT.Â
- Sekolah yang ditunjuk sudah menyatakan kesanggupannya untuk masuk sekolah pukul 5.
- Siswa kelas XII yang merupakan gen Z akan menghadapi era persaingan global yang berat. Nantinya mereka harus siap bersaing dan luwes untuk bekerja dalam waktu yang fleksibel. Jika mereka terbiasa santai menghadapi tantangan yang dianggap berat, nantinya akan terbentuk karakter mumpuni dalam menghadapi dunia kerja gen Z.Â
- Apalagi kl sekitar jam 12.00 sekolah sudah diakhiri, dan bisa tidur siang di rumah. Tentunya menyenangkan.Â
Bagaimana?Â
Apakah kita akan selamanya berdebat tanpa hasil, atau membiarkan peraturan masuk sekolah pukul 05.30 itu diberlakukan dan menunggu hasilnya?Â
Kalau saya memilih (beropini) membiarkan Gubernur NTT itu melaksanakan dan melanjutkan programnya.Â
Kita tinggal menunggu hasil yang dicapai, apakah relevan atau tidak.Â
Kita tunggu juga, apakah program ini akan berhenti dengan sendirinya, atau malah akan jadi proyek percontohan di seluruh Indonesia.Â
Silakan beropini. Dan biarkan Gubernur Viktor Laiskodat merdeka melaksanakan idenya  dan mempertanggung jawabkan hasilnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H