Mohon tunggu...
Kelana Swandani
Kelana Swandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Komisi X DPR: Yang Mau Dicapai Apa? Nadiem Harus Turun Tangan

2 Maret 2023   12:08 Diperbarui: 2 Maret 2023   15:54 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil tangkapan layar video 20D detik. com

Jadi yang penting jalan dulu. Sebab dengan berjalannya peraturan sekolah pukul 05.30, kita bisa segera tahu:

  •  apakah peraturan itu akan berpengaruh pada peningkatan kualitas pembelajaran atau tidak. 
  • kendala apa saja yang dihadapi saat pemberlakuan peraturan tersebut. 
  • keuntungan apa saja yang didapat dengan memberlakukan peraturan tersebut. 
  • apakah bisa terus dilaksanakan atau dihentikan. 

Terlepas dari pro kontra dan banyak penolakan, ada baiknya sekolah masuk  pukul 05.30 ini segera dilaksanakan, sebab :

  • Sebagian besar yang menolak adalah masyarakat di luar NTT. Padahal yang terimbas langsung adalah warga NTT. 
  • Sekolah yang ditunjuk sudah menyatakan kesanggupannya untuk masuk sekolah pukul 5.
  • Siswa kelas XII yang merupakan gen Z akan menghadapi era persaingan global yang berat. Nantinya mereka harus siap bersaing dan luwes untuk bekerja dalam waktu yang fleksibel. Jika mereka terbiasa santai menghadapi tantangan yang dianggap berat, nantinya akan terbentuk karakter mumpuni dalam menghadapi dunia kerja gen Z. 
  • Apalagi kl sekitar jam 12.00 sekolah sudah diakhiri, dan bisa tidur siang di rumah. Tentunya menyenangkan. 

Bagaimana? 

Apakah kita akan selamanya berdebat tanpa hasil, atau membiarkan peraturan masuk sekolah pukul 05.30 itu diberlakukan dan menunggu hasilnya? 

Kalau saya memilih (beropini) membiarkan Gubernur NTT itu melaksanakan dan melanjutkan programnya. 

Kita tinggal menunggu hasil yang dicapai, apakah relevan atau tidak. 

Kita tunggu juga, apakah program ini akan berhenti dengan sendirinya, atau malah akan jadi proyek percontohan di seluruh Indonesia. 

Silakan beropini. Dan biarkan Gubernur Viktor Laiskodat merdeka melaksanakan idenya  dan mempertanggung jawabkan hasilnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun