Tapi Meinar hanya menanggapinya dengan dingin. Ra'uf adalah sahabat Ma'ruf. Biasanya yang namanya sahabat itu mempunyai kemiripan sifat.Â
Saat Ma'ruf menceritakan keburukan Ra'uf, di mata Meinar, itu seperti menguliti keburukannya sendiri.Â
Apalagi itu terbukti, saat Meinar  pernah menangkap basah saat Ma'ruf menelepon mesra seorang perempuan. Mungkin mantan muridnya.Â
Ma'ruf pun jadi genit dan sering menggoda perempuan, persis seperti sifat Ra'uf sahabatnya itu.Â
Bahkan mereka berdua pernah mencari dan mengejar-ngejar mantan teman kuliahnya yang dianggap bunga kampus.Â
Mereka pun merencanakan mengadakan reuni agar bisa sering berdekatan dengan perempuan yang dianggapnya bunga kampus. Â Kemudian melarang Meinar ikut reuni, biar bisa bebas berselfie dan berdekatan dengan si bunga kampus.Â
Tapi sepertinya Mbak Putri terus menguntit dan mengikuti Ra'uf saat reuni. Sedang Meinar yang lugu, percaya saja kalau reuninya dilarang bawa istri. Saat itulah Ma'ruf bisa bebas berdekatan dengan sang bunga kampus.Â
Entah iseng atau hanya bercanda,tapi hal seperti  itu tetap saja sungguh tak pantas, menurut Meinar. Tua- tua keladi.Â
Meinar tahu semua perbuatan suaminya, tapi diam saja.Â
Mungkin Mbak Putri tahu kelakuan suaminya juga, sehingga mereka perang dingin.Â
Ah, Meinar jadi paham dengan sikap Mbak Putri yang mengabaikan suaminya dengan pura-pura tuli.