Pondok Pesantren Darussalam Mekar Agung berlokasi di Dusun Kepuh Beluk, Desa Pucanganom, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.
Darussalam Mekar Agung berdiri sejak tahun 1982 M / 1402 H, didirikan oleh Al Maghfurlah KH. Muhammad Thohir Besyari.
Pondok Pesantren ini menggunakan metode Salafiyyah yang menganut faham "Ahlussunnah wal jamaah", melestarikan hal-hal lama yang baik, mengembangkan hal-hal baru yang lebih baik.
Menekankan pada pendidikan akhlak salaf Al-saaliih dan khalaf Al-saalih
Metode ini diterapkan di Pondok Pesantren “Darussalam Mekar Agung” dalam bentuk :
-Pendidikan formal yang mengajarkan ilmu-ilmu umum.
-Mengajarkan hal-hal yang baik sesuai tuntutan hidup di era globalisasi.
-Pendidikan non formal yang berupa madrasah diniyah yang khusus mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam dengan pengkajian pada kitab-kitab kuning.
Selain itu juga ada bentuk pendidikan untuk membekali Santri di masa depan, yang berupa kursus, diklat, ketrampilan, dll.
Pada Hari Ahad, 19/2/2023, Pondok pesantren Mekar Agung mengadakan Kirab budaya Santri,untuk memperingati Isra miraj dan haul KH Muhammad Thohir Besyari yang ke-21.
Kirab Santri yang mengambil tema Kebudayaan Nusantara itu diikuti semua Santri yang menggunakan kostum indah dari seluruh nusantara.
Pondok pesantren yang merupakan salah satu ciri khas NU semakin berkembang dan bertransformasi sesuai tuntutan jaman.
Apalagi belum lama ini baru saja diperingati 1 abad NU. Peran pondok semakin optimal, lebih ramah dan membaur dengan masyarakat, khususnya di sekitar pondok.
Setiap kelompok Santri memilih sendiri kostum dari daerah mana yang akan dipakai, disesuaikan dengan kostum muslimah.
Mentari yang bersinar garang tidak mengurangi semangat para Santri dan santriwati untuk melaksanakan kirab, padahal jarak yang ditempuh cukup jauh.
Justru saya yang kehausan, dan mencoba membeli es yang diwadahi cup tertutup rapat. Es ini dibuat dadakan dari satu sachet minuman serbuk, dicampur es bantu dan air putih. Saya pilih rasa mangga.
Pak Ali, 41 tahun (bukan nama sebenarnya) merupakan salah satu pelaku UMKM yang ikut berjualan dalam perayaan ini.
"Laris, Pak? "
"Alhamdulillah, Bu.
" Berapa ini, Pak? "
"Dua ribu, Bu! "
Saya membayar es rasa mangga dengan heran. Hari gini, segelas 2 ribu? Dari mana untungnya?
Tapi begitulah. Orang-orang seperti Pak Ali tidak sekedar berjualan, tapi juga "ngalap berkah" dari acara seperti ini.
Menggunakan kostum daerah tidak mengurangi keanggunan para santriwati. Stamina merekapun luar biasa. Saat hampir mencapai garis finish, mereka masih tetap segar bersemangat.
Acara ini sudah dimulai semenjak pukul 06.30 wib dengan pembukaan.
Dilanjutkan menyanyikan lagu masyayikh, dan pemberangkatan kirab budaya Santri.
Sekitar pukul 09.30 diprediksi kirab sudah kembali ke pemberangkatan awal di Pondok Darussalam Mekar Agung.
Acara perayaan seperti ini juga memberi tempat pada pelaku UMKM untuk menggelar dagangan.
Di saat PPKM dicabut, perekonomian kembali menggeliat.
Kegiatan berniaga kembali pulih lebih kuat.
Kebangkitan ekonomi diiringi gairah pelaku UMKM yang berada di garda depan penyangga perekonomian.
Saat kirab selesai, dan para Santri kembali masuk pondok, acara dilanjutkan dengan pertunjukan barongsai dan Reog.
Kirab Santri yang mengambil tema budaya nusantara ini, juga dimeriahkan dengan atraksi barongsai dan naga dari padepokan seni barongsai sekata Madiun.
Dungceng... Dungceng... Ceng. Ceng. Ceng. Ceng. Ceng...!!!
Pertunjukan barongsai yang atraktif dan terbilang baru ini sangat menarik perhatian masyarakat sekitar.
Banyak anak kecil yang ingin bermain-main dengan barongsai sambil menyawer.
Tapi ada juga yang takut.
Di samping barongsai, ada juga pertunjukan Reog dari Komunitas seni Madiun Selatan.
Tak ketinggalan Seni khas Madiun, yaitu dongkrek dan juga drumband.
Di samping kirab budaya, Pondok Darussalam Mekar Agung juga mengadakan acara :
-Mekar Agung bersholawat dalam rangka Isra Miraj Nabi Muhammad SAW,
-Haul ke-21 KH Muhammad Thohir Besyari,
-Haul Masyayikh,
-Ikhtitamul qur'an,
- Muwadda'ah Madin Al Amriyyah dan n--temu alumni nasional.
Acara ini diadakan pada hari Jum'at, 24 Februari 2024 (24/2/2023) dan diperuntukkan untuk umum.
Sholawat bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf dari Solo, Jawa Tengah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI